Mohon tunggu...
Ariennova
Ariennova Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Happy to make other people happy.

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

"Tragedi Cinta Bai Lima", Kumpulan Cerpen Seputar Mitos Tanah Air

24 Oktober 2022   16:37 Diperbarui: 27 Oktober 2022   13:15 1353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: memegang buku "Tragedi Cinta Bai Lima". (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Kepala Dusun pun menjawab bahwa sebenarnya mitos yang beredar itu hanyalah sebuah sugesti yang telah mendarah daging pada masyarakat itu. 

Dewi Sri pun bertanya kembali, mengapa mitos-mitos itu tidak dihilangkan saja dan digantikan dengan pemikiran ilmiah. Kepala Dusun kembali menjelaskan bahwa hal itu tidak bisa dilakukan karena sudah menjadi kepercayaan turun-temurun, maka harus dijaga untuk menghormati para leluhur. 

Meski sugesti atau mitos yang beredar bisa dipikir secara ilmiah dan logika, namun pada praktiknya tetap harus memperhatikan adat yang berlaku.

Penjelasan Kepala Dusun pada cerpen Dewi Sri di Ujung Jawa yang mengatakan bahwa kepercayaan yang diwariskan turun-temurun harus dijaga, dikisahkan pada cerpen Geman Sangkolan Mbak Kasiya karya Akhmad Mustaqim, dan cerpen Kisah Sebilah Keris karya Ezzah Nuranisa. 

Kedua cerpen tersebut sama-sama mengandung maksud bahwa benda pusaka yang ada sebagai warisan turun-temurun, harus berada di tangan atau dijaga oleh orang yang tepat untuk menghargai leluhur. 

Selain itu jika tidak dijaga dengan baik, bisa saja menimbulkan mala petaka, begitulah yang diceritakan dalam cerpen Geman Sangkolan Mbak Kasiya, Darmayu, dan Asrar Suara, berbeda dengan cerpen lainnya, ketiga cerpen itu justru membenarkan mitos atau ritual yang ada di Indonesia

Pada cerpen Darmayu hasil tulisan Dody Widianto, dikisahkan keluarga tokoh utama yang mendapat kesialan atau kutukan, kehilangan cucu tersayang, akibat tidak menjalani ritual untuk menghormati Dewi Sri, sosok yang dianggap sebagai pelindung bumi. 

Asrar Suara karya Aditya Kurniawan sebenarnya kurang terasa mengisahkan tentang pada suatu kepercayaan atau hal-hal mistis semacamnya. Namun pada cerpen tersebut dikisahkan jika tidak merawat alam dengan baik maka akan mendapatkan malapetaka.

Sebenarnya jika dilihat dari segi positif, selama memang tidak ada yang merugikan dan memberikan hal baik, tidak ada yang salah dengan hal-hal mistis seperti ritual, pantangan, mitos yang beredar di masyarakat. 

Seperti halnya pada dua cerpen karangan Laras Setianinrum, Pertunjukan Gaib dan cerpen Perempuan Kemuning Jawa. Pada kedua cerpen itu sama-sama melihat hal-hal mistis yang menimpa tokoh utama dari segi positif.

Ada pula cerpen kedua yang ditulis oleh Rori Maidi Rusji, yaitu cerpen Pasar Janda, mencereritakan budaya lokal di mana pekerja yang biasa menyiangi ladang adalah para janda-janda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun