Mohon tunggu...
Ariella UC Sihombing
Ariella UC Sihombing Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa belajar nulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diksi dalam Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

2 Januari 2023   22:38 Diperbarui: 2 Januari 2023   22:42 7413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Diksi dalam Penulisan Karya Ilmiah Bahasa Indonesia

Penggunaan dan ejaan kata-kata berubah dari waktu ke waktu. Bahkan atas nama modernisasi, kita sering kesulitan menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Sehingga orang semakin mengesampingkan pentingnya penggunaan bahasa,terutama dalam tata cara pemilihan kata. Pemilihan kata bukan hanya sekedar memilih kata yang cocok, tetapi juga merupakan kegiatan memilih kata yang tepat. Sesuai dalam hal ini berarti tergantung pada konteks di mana kata itu ditempatkan, dan maknanya sesuai dengan nilai emosional orang yang menggunakannya. Untuk alasan ini, pilihan kata memerlukan sejumlah analisis dan pertimbangan. Kemampuan memilih kata hanya dimungkinkan bila seseorang menguasai kosakata yang cukup luas.

Pemakaian kata saat berkomunikasi tidak memiliki batasan yang konkret. Untuk mendeskripsikan beribu bahasa yang ada diperlukan unit yang disebut dengan kata. Menurut Keraf (2006:21): Diksi merupakan pilihan kata. Pilihan istilah yg dimaksud meliputi pengertian istilah buat mengungkapkan ide gagasan. Kata yg dipakai wajib bisa diterima & dipahami sang orang lain. Semakin banyak istilah yg dikuasai, maka semakin lancar juga seorang itu mengungkapkan ide atau gagasannya pada orang lain. Diksi di dalam penulisan karya ilmiah sangat berpengaruh untuk memperindah setiap kalimatnya dan memberikan penyampaian cerita yang runtut dengan deskripsi yang jelas.

Penulis tidak asal menggunakan kata-kata saat menuliskan ide dan gagasannya. Penulis memilih kata-kata yang tepat untuk menuliskan pemikiran dan gagasannya. Ini berkaitan dengan kapan, di mana,  untuk tujuan apa kata itu digunakan. Semua ini untuk memberikan pembaca karya ilmiah kesan menarik  dalam menyampaikan pesan penulis kepada pembaca. Di dalam karya ilmiah, pilihan kata yang digunakan berbeda dengan kata yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kata yang digunakan harus berbentuk formal dan digunakan secara konsisten. Kita terbiasa menggunakan kata yang tidak formal dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat seorang penulis karya ilmiah harus melakukan pilihan kata dengan benar, sehingga makna yang diacunya tepat dan jelas.

Peranan diksi dalam penulisan karya ilmiah bisa membuat pembaca mengerti dengan benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan penulis, mencapai target komunikasi efektif, dan membentuk ekspresi gagasan yang tepat sehingga karya ilmiah menjadi menarik bagi pembaca. Ambiguitas bisa memicu terjadinya interpretasi berbeda antara penulis dengan pembaca. Dengan diksi yang tepat hal tersebut bisa lebih terminimalisir.

Ada dua persyaratan yang harus dipenuhi dalam pemilihan kata, yaitu ketepatan dan kesesuaian. Tepat berarti kata yang dipilih dapat mengungkapkan dengan tepat makna yang ada di dalamnya dan kesesuaian berarti pilihan kata yang digunakan harus cocok dengan konteks, seperti situasi penggunaan, dan sasaran penulis. Persyaratan ketepatan dan kesesuaian dalam penulisan karya ilmiah harus  dipenuhi dengan memperhatikan kaidah kelompok kata, kaidah makna kata, kaidah lingkungan, dan kaidah karang-mengarang.

Selain pilihan kata yang tepat, penulisan karya ilmiah menuntut kemampuan memilih kata yang sesuai, yaitu:

  • Membedakan denotasi dan konotasi secara cermat.
  • Denotasi adalah kata yang bermakna lugas atau tidak memiliki makna ganda. Sedangkan konotasi adalah kata yang bisa menimbulkan bermacam-macam makna.
  • Membedakan kata-kata yang hampir bersinonim secara cermat
  • Mengenali kata-kata yang memiliki ejaan hampir sama
  • Tidak menafsirkan makna secara subjektif apabila belum ada pemahaman pasti yang didapat
  • Mengidentifikasi penggunaan imbuhan asing
  • Mengenali pemakaian kata penghubung yang berpasangan
  • Memahami perbedaan kata umum dan kata khusus
  • Mengidentifikasi perubahan makna pada kata yang sudah dikenali
  • Menggunakan kata bersinonim, berhomofoni, dan berhomografi dengan benar
  • Mengetahui penggunaan kata abstrak dan kata konkret.

Diksi memiliki beberapa elemen, yaitu fonem, silabel, konjungsi, nomina, verba, dan infleksi.

  • Fonem
  • Fonem adalah sebuah istilah linguistik dan merupakan satuan terkecil dalam bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaaan makna.
  • Silabel
  • Silabel atau suku kata adalah unit pembentuk kata yang tersusun dari satu fonem atau ukuran fonem.
  • Konjungsi
  • Konjungsi kata atau ungkapan yang  menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat.
  • Nomina
  • Nomina adalah kelas kata menyatakan semua benda dan segala yang dibendakan.
  • Verba
  • Verba adalah kelas kata yang menyatakan suatu pengertian dinamis.
  • Infleksi
  • Infleksi adalah proses penambahan morpheme infleksional terhadap sebuah kata yang mengandung indikasi grametikal.

Berbagai macam diksi yang digunakan oleh para penulis bisa digolongkan menjadi dua, yaitu berdasarkan makna dan diksi secara leksial. Berdasarkan maknanya diksi dibedakan menjadi dua, yaitu diksi bermakna denotatif dan diksi bermakna konotatif. Sedangkan secara leksial diksi digolongkan sebagai sinonim, antonim, polisemi, hiponim, hipernim, homonim, homofon, dan homograf.

  • Sinonim ; kata yang memiliki persamaan atau kemiripan makna.
  • Anonim ; ungkapan yang maknanya dianggap kebalikan dari ungkapan lain.
  • Polisemi : satuan bahasa yang memiliki makna lebih dari satu.
  • Hiponim ; suatu kata yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain.
  • Hipernim ; kata yang mencakup makna lain.
  • Homonim ; kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti.
  • Homofon ; kata kata yang memiliki kesamaan bunyi namu ejaan dan artinya berbeda.
  • Homograf ; kata-kata yeng memiliki tulisan yang sama namun bunyi dan artinya berbeda.

Dalam penulisan karya ilmiah, diksi digunakan untuk menyatakan konsep ataupun gagasan penulis. Adapun fungsi diksi:

  • Menyampaikan gagasan yang diekspresikan secara verbal.
  • Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat.
  • Menciptakan komunikasi secara benar.
  • Mencegah kesalahan penafsiran.
  • Mencegah terjadinya salah paham.
  • Mencapai target komunikasi yang efektif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun