Mohon tunggu...
Ariel Hosea
Ariel Hosea Mohon Tunggu... Mahasiswa

20 y.o | mahasiswa s1 sistem informasi ( semester 6 ) di STIKOM Yos Sudarso Purwokerto | gen z yang menulis | awalnya karena coba-coba lalu jadi hobby | lewat tulisan, saya ingin berbagi | lewat tulisan, saya ingin tumbuh

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Serbuk Gergaji: Dari Limbah Tak Terpakai Jadi Peluang Emas

21 Maret 2025   13:34 Diperbarui: 21 Maret 2025   13:34 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi serbuk gergaji | Sumber: Freepik.com

"Sampah bagi satu orang bisa jadi emas bagi yang lain." - Pepatah lama yang terbukti benar ketika kita melihat bagaimana serbuk gergaji, yang dulu dianggap limbah, kini bisa menjadi sumber inovasi dan peluang bisnis yang luar biasa.

Kalau ngomongin industri pengolahan kayu di Indonesia, pasti nggak lepas dari limbahnya. Salah satu yang paling sering ditemui adalah serbuk gergaji.

Banyak orang masih menganggapnya cuma sampah yang nggak berguna, padahal kalau diolah dengan benar, bisa jadi sumber pendapatan, solusi ramah lingkungan, bahkan bisa membantu mengurangi ketergantungan pada bahan baku baru

 Daripada numpuk, bikin polusi, atau malah dibakar dan mencemari udara, kenapa nggak dimanfaatkan dengan lebih cerdas dan inovatif?

Serbuk Gergaji: Dari Limbah Jadi Sumber Energi Alternatif

Pernah dengar soal briket dari serbuk gergaji? Ini salah satu cara paling keren buat manfaatin limbah kayu. Briket ini bisa dipakai sebagai bahan bakar pengganti arang konvensional yang sering kali menyebabkan deforestasi.

Selain lebih ramah lingkungan, briket dari serbuk gergaji juga punya nilai kalor yang tinggi, artinya panas yang dihasilkan lebih maksimal dan lebih lama dibanding arang biasa.

Bahkan, briket ini menghasilkan lebih sedikit asap, jadi lebih sehat untuk digunakan di dalam rumah.

Di beberapa daerah di Indonesia, briket serbuk gergaji sudah mulai digunakan sebagai alternatif bahan bakar rumah tangga dan industri kecil.

Misalnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kelompok-kelompok usaha kecil mulai memproduksi briket ini dan menjualnya ke pasar lokal maupun internasional.

Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), penggunaan briket biomassa seperti ini mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2023, Indonesia mencatat produksi biomassa mencapai lebih dari 11 juta ton, dengan sebagian besar digunakan sebagai bahan bakar alternatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun