Mohon tunggu...
Arief Paderi
Arief Paderi Mohon Tunggu... profesional -

Unemployment, former drummer hardcore, glad see corruptors sentenced to death, and likes black coffee

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Paket Buku Menutup Wikileaks

25 Maret 2011   03:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:27 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh sangat kita sayangkan kejadian teror bom yang terjadi di jalan Utan Kayu Jakarta timur (15/03/2011). Bom dalam paket buku yang ditujukan kepada Ulil Abshar Abdalla, Kelompok JIL melukai beberapa aparat kepolisian yang sebelumnya bertugas mengamankan paket tersebut.

Kita sangat mengecam segala bentuk kekerasan dan teror yang terjadi, apalagi melukai orang-orang yang tidak bersalah. Bentuk kekerasan apapun tidak bisa diterima. Alasan apapun dalam melakukan kekerasan dan terror tidak bisa ditolerir, Setiap pelaku tentunya harus dan pantas untuk mendapat ganjaran sesui dengan aturan yang berlaku. Tentunya Kita harapkan aparat kepolisian mampu untuk mencari dan menangkap pelaku teror bom tersebut, dan segera di meja hijaukan.

Beberapa waktu yang lalu kita juga diguncang dengan Isu panas. Berawal dari Berita yang diterbitkan media massa Australia The Age dan Sidney Morning Herald yang bersumber dari Wikileaks, merupakan bocoran dari data intelijen Amerika Serikat. The Age dan Sidney Morning Herald menerbitkan berita yang salah satunya berhubungan dengan tindakan-tindakan Presiden SBY. selain itu juga menyeret mantan wakil presiden Yusuf Kala, dan Mantan Mensesneg Yusril Ihza Mahendra, dan ketua MPR Taufiq Kiemas.

Perdebatan yang panjang memang tidak aka ada habisnya, jika mempertanyakan benar atau tidaknya informasi yang berasal dari wikileaks yang diterbitkan media massa Australia tersebut. Sebagaimana yang diketahui bahwa data dan informasi wikileaks tersebut berasal dari data inteligen Amerika Serikat yang bertugas di Indonesia. Konsep dalam sebuah data intelijen, setiap informasi yang didapatkan dari para Intel dikumpulkan dalam kantong data, terlepas itu data benar atau salah. namun, tentunya setiap inteljuga tidak akan berkerja asal-asalan dalam mengumpulkan data. Saat ini, masyarakat Indonesia tentunya menantikan sebuah sikap yang tegas Presiden Indonesia terkait isu Wikileaks tersebut, apalagi hal ini menyangkut kridibelitas seorang presiden di dunia internasional, karena berita yang diterbitkan media masa Australia tersebut banyak menginforasikan tindakan-tindakan Presiden SBY yang diduga melanggar hukum.

Ada dua hal yang perlu menjadi perhatian kita dari isu wikileaks yang diterbitkan media massa Australia tersebut. Pertama, jika informasi tersebut adalah sebuah kebenaran, tentunya kita sangat menyayangkan hal tersebut. Apalagi, itu hal yang berhubungan dengan Korupsi, intervensi penegakan hukum, dan pemanfaatan BIN oleh Presiden. Hal ini menjadi sangat bertolak belakang dengan tujuan pemerintahan SBY, yang menjadikan pemberantasan korupsi sebagai prioritas pemerintahannya. Begitu juga dengan Intervensi terhadap Jaksa agung Endarman Supanji dalam kasus Korupsi Taufik Kiemas. Sangat mengecewakan jika ini benar, dimana saat ini sangat sensitifnya isu mafia hukum. Terkait dengan persoalan memata-matai mantan mensesneg Yusril Ihza Mahendra, tentunya juga sangat kita sayangkan jika BIN dimanfaatkan untuk kepentingan politik Pribadi Presiden. Selain itu, juga sangat kita sayangkan jika informasi tersebut benar adalah ternyata Negara ini terlalu longgar, dan mampu disusupi oleh intelijen asing, apalagi itu ada pada lingkup istana, sungguh sangat berbahaya jika hal ini terus berlanjut.

Kedua, patutlah jika yang terkait dalam informasi wikileak tersebut memberikan Klarifikasi terhadap rakyat Indonesia. Karena tentunya masyrakat membutuhkan informasi dan kejelasan tentang rumor tersebut, terlepas itu benar atau salah. Karena hal sensitif seperti ini ketika didiamkan akan timbul spekulasi-spekulasi di masyarakat luas, hal itu tentunya akan merugikan pihak yang terkait, terutama Presiden sendiri, karena hal ini banyak menyangkut diri Presiden.

Dibalik kedua hal ini, tentunya ada hal yang menarik menjadi perhatian kita. saat memanasnya isu wikileak mengguncang istana, tiba-tiba terjadi teror bom di Utan Kayu, semua media masa tentunya tidak akan menghilangkan momen kejadian yang luar biasa ini,untuk dijadikan santapan jurnalistik. Sehinggga, isu wikileaks yang membuat geger Istana belakangan ini lenyap seketika.

Media masa memang sangat berpengaruh dalam membangkitkan sebuah isu, namun juga sangan berpengaruh dalam mengalihkan isu, dan menggantikan dengan isu yang baru. Hal ini merupakan hal yang wajar.

Dengan adanya peralihan isu di media masa, dari isu satu ke isu yang lainnya secara tidak langsung ada pihak yang diuntungkan. Apalagi pada keadaan saat ini, saat wikileak memanas, yang membuat beberapa pejabat di Negeri Ini kebakaran Jenggot, apalagi istana. Secara tidak langsung para pihak yang disebut sebut setidaknya bisa bernafas lega dengan peralihan isu ini. Karena masyarakat saat ini sementara terfokus untuk mengikuti perkembangan teror bom yang ditujukan kepada JIL (jemaah Islam Liberal) tersebut.

Tentunya kita tidak bisa menafikkan keadaan ini. Ini adalah sebuah hal yang wajar dalam sebuah dunia informasi atau jurnalistik. Media masa juga tidak dapat kita persalahkan terhadap hai ini, karena menjadi sebuah kepantasan untuk media masa juga menampilkan hal yang baru terjadi. Apalagi itu merupakan kejadian luar biasa yang menjadi isu sensitif selama ini, terkait terorisme. Namun, tentunya masyarakat Indonesia juga tidak akan lupa dengan hal yang sebelumnya begitu saja, dan ini tentunya dapat menjadi catatan oleh yang terkait yang disebut dalam wikileaks.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun