Mohon tunggu...
Arief Budimanw
Arief Budimanw Mohon Tunggu... Konsultan - surveyor

rumah di jakarta..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Awal Islam masuk ke India, Sang Pemenang Malah Disiksa Sampai Mati

16 Juni 2020   01:43 Diperbarui: 16 Juni 2020   01:42 1288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhammad bin Qasim penakluk Sind  (PAKISTAN) tahun 712 (foto dari notes of indian history)

Kematian Rai Dahir dan penangkapan Alor:

Rai Dahir bertarung dengan gagah berani  dalam setiap pertempuran dan pada hari terakhir dia datang menunggangi gajahnya.  Menjelang sore hari, salah satu anak buah Qasim melemparkan panah api ke atas tumpukan  kotoran gajah Rai Dahir dan segera terbakar. Gajahnya panic dan melarikan diri ke arah sungai dan duduk di lumpur. Para pemanah Arab terus menerus menembakkan panah ke Dahir, yang salah satunya anak panahnya  menusuk tenggorokannya sehingga  dia jatuh  dan mati. Para Brahmana yang berada di tandu gajah di belakangnya membawanya keluar dari tempat duduknya dan menyembunyikan mayatnya di lumpur, lalu melarikan diri.

Tetapi di pagi hari para Brahmana ini ditangkap oleh seorang jenderal Arab. Qasim memerintahkan tubuh Rai Dahir untuk dibawa keluar. Ketika tubuh Dahir dikeluarkan dari lumpur, masih berbau harum kesturi dan attar mawar.  Kepala Dahir dipotong dan ditancapkan diatas tombak.

Qasim ingin merebut benteng Alor dan ia menunjukan kepala Dahir kepada orang-orang di atas  benteng. Rani Ladi, istri Dahir, melihat kepalanya suaminya langsung keluar sambil menangis. Orang-orang membuka gerbang dan benteng itu direbut. Rani Bai, saudara perempuan Rai Dahir, melakukan jauhar.

 Dengan penaklukan Sind,  Hajjaj mengambil semua isi kerajaan sebagai harta pampas an. Dia langsung kaya raya dengan kekayaan yang sangat besar sudah termasuk dengan gajah, kuda, dan ternak. Hajjaj telah menghabiskan enam puluh juta dirham untuk ekspedisi ini dan kekayaan yang didapatnya dari Sind berjumlah seratus dua puluh juta!

Setelah penangkapan Brahmanabad, Muhammad Qasim menulis surat kepada para penguasa Hind yang meminta mereka untuk menerima Islam atau membayar upeti untuk melarikan diri dari perang. Dengan cara ini ia maju sampai ke Kannauj.

Kematian Muhammad-bin-Qasim:

Tarikh-i-Masumi dan Chachnama memberikan kisah menarik tentang kematian Muhammad-bin-Qasim; yang menurutnya Khalifah Walid bertanggung jawab atas kematiannya.

Qasim  mengirim ke Khalifah,  Soorya Devi dan Parmal Devi, dua anak perempuan  Rai Dahir, yang ditangkap setelah penaklukan kerajaan Alor. Terpikat oleh kecantikannya yang luar biasa, Khalifah memerintahkan Soorya Devi untuk tinggal di kamarnya pada malam hari. Gadis itu menjawab bahwa dia tidak cocok untuk kamar tidur khalifah karena   Amir Muhammad Qasim telah mengambil  keduanya selama tiga hari sebelum mengirim mereka ke khalifah.

Khalifah marah dan segera menulis surat kepada Qasim bahwa ia harus membungkus dirinya dengan kulit binatang dan hadir di ibukota. Muhammad Qasim berada di Udaipur ketika dia menerima surat ini. Qasim memerintahkan anak buahnya untuk membunuhnya, meletakkannya di peti dan mengirimnya ke ibukota.  Dengan cara ini  Muhammad-bin-Qasim tewas.

 Ketika kotak itu dibawa ke Khalifah, dia membukanya dan menunjukkan mayat itu kepada gadis-gadis itu, mengatakan kepada mereka bahwa  perintahnya akan selalu  dipatuhi. Soorya Devi pada awalnya meminta maaf dan kemudian menuduh khalifah  tidak mengecek dulu  sebelum memberikan perintah seperti itu.  Dia berkata, " Sebenarnya Muhammad Qasim seperti saudara bagi kita dan dia tidak pernah menyentuh kita. Kami telah memberitahumu hal-hal yang salah tentang dia karena membalas dendam kita ketika dia membunuh ayah kita, menghancurkan kerajaan ayah dan kakek kita, dan menurunkan kita dari pangeran menjadi budak. Adapun Muhammad Qasim, jika dia merasa benar  dia akan datang kesini dengan cara biasa dan kemudian menutupi dirinya dengan kulit mentah, sehingga setelah mengetahui kebenaran dia tidak akan mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun