Mohon tunggu...
arief hakim
arief hakim Mohon Tunggu... -

aku adalah perancang dari nasib ku sendiri pena nya adalah tanganku dan hasilnya adalah apapun yang telah aku pilih

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Reinkarnasi Dalam Kerinduan

10 Januari 2015   20:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:24 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1420872987212283128

Sembunyikan rahasiaku di dalam harta karun jiwamu

Sembunyikan perasaan ekpektasi itu dalam dirimu

Jika kau temukan aku

Maka sembunyikan aku di dalam hatimu

Sadarilah, kemabukan ini sebagai kebenaran mutlak!

Ssssttt! Diam sejenak ya sayang!

Dengarkan suara dalam dirimu

Ingatlah setiap firman dalam menjalin cinta:

Kemudian, “maknailah, bahwa kita telah melewati setiap fase dalam cerita ini”.

Lihat ke awan sejenak malam ini sayang

Sepertinya ia sedang berada dalam keheningan

Meski ditemani berjuta gemerlap para bintang

Sama seperti kerinduan ini yang akan memberi kelahiran baru bagi para filsuf berkepala batu sepertiku

Selalu berimajinasi dan berdialog dengan dinding-dinding tua atau buku-buku yang usang

Tak apalah karena aku sedang ingin berada dalam jiwa yang merdeka

“Jiwa merdeka adalah ombak dalam samudera kemuliaan, dan di dalam keheningan ruang : alam semesta beserta segala isinya tenggelam di dasar samudera kemuliaan”

Berterimakasihlah pada setiap jiwa merdeka yang memiliki kerinduan

Sebab rasa rindu telah dikirim oleh-Nya sebagai pemandu cinta

(Kangen Berat)

Sent Arief Rahman Hakim, 26 Sept 2014, 21:52:40

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun