Kekalahan lewat adu pinalti memang menyakitkan. Pupus sudah harapan Timnas Putra Indonesia untuk mendapatkan Emas di Asian Games 2018 ini. Saya secara pribadi prihatin kepada Timnas kita.Â
Sepak bola kita di pentas Internasional nampaknya tidak ada perkembangan, mungkin boleh dikatakan menurun. PSSI selaku induk sepak bola nasional monoton. Tak dapat di harapkan, banyak kepentingan pribadi dari pengurusnya.Â
Bukan maksud saya menjelek-jelekan pengurus PSSI, tapi itu lah yang saya rasakan. Pasti niat baik dari beliau-beliau disana selalu ada, saya yakini itu. Seharusnya orang-orang di PSSI di isi oleh orang yang benar-benar mengerti dalam sepak bola dan berkeinginan berprestasi jangka panjang. Dari mengelola liga pun, setiap tahunnya selalu berubah-ubah aturannya, masih labil. Tekad nya tak kuat.Â
Saya percaya, jika sepak bola di negeri kita benar-benar di isi orang yang mengerti sepak bola, tanpa kepentingan pribadi, dan perduli kepada prestasi jangka panjang. Mungkin di tahun 2034 Indonesia bisa masuk Piala Dunia. Seperti yang kita ketahui, kita tak pernah kekurangan pemain-pemain hebat. Kita hanya kurang di manajemenya. Alangkah indahnya jika PSSI mempunyai target dan pelaksanaanya yang tersusun rapih tanpa banyak hal yang mengganggunya!
Ayolah Bung! Tunjukan pada Dunia, kita negara besar! Kita harus berserah diri untuk prestasi Timnas Indonesia dimasa yang akan datang!Â