Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Manfaat Shinrin-yoku (Wisata Hutan) dan Tinggal Dikelilingi Pepohonan bagi Kesehatan

20 Juli 2020   05:33 Diperbarui: 20 Juli 2020   23:12 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri
Dokpri
Hutan bambu ini ada di area Keputih. Di seberang hutan bambu juga ada taman bunga Harmoni. Taman bunga Harmoni di Keputih sangat penuh dengan bunga.


Saya rasanya sangat betah berada di sana. Tak ingin pulang sepertinya kalau diijinkan. Selain bunga-bunga, ada juga pepohonan yang ditanam di sana. Nuansanya sangat asri dan indah. Udara sejuk bisa dihirup sepuasnya dan gratis.


Berdasarkan hasil penelitian yang saya baca, metode Shinrin-yoku ternyata sangat bermanfaat bagi kehidupan kita sehari-hari. Jika kita merasa kesulitan menjangkau tempat wisata hutan karena tinggal di perkotaan padat penduduk, kita mungkin bisa mulai menanam pohon di lingkungan kita.


Pengalaman keluarga saya, kami menggunakan lahan depan rumah untuk menanam banyak pohon. Pohon-pohon ini ternyata sangat berjasa bagi kelangsungan dan keseimbangan alam. Sebagai contoh, beberapa pohon di halaman depan rumah saya sudah menjadi rumah tinggal burung-burung liar selama bertahun-tahun.

Dokpri
Dokpri

Kami tidak perlu secara khusus memelihara burung dalam sangkar. Namun pohon-pohon ini mempunyai daya tarik tersendiri untuk mengajak burung-burung dan serangga lainnya tinggal di halaman depan rumah. Misalnya kupu-kupu, lebah, semut dan aneka hewan kecil lainnya. Bukankah ini juga satu cara menjaga keseimbangan alam?

Dokpri
Dokpri

Kembali ke fungsi pohon dan kaitannya dengan kesehatan badan. Jika shinrin-yoku ini ternyata berhasil diterapkan dan memberikan energi positif pada sejumlah responden, tentunya ini hal baik yang perlu terus dipraktekkan dalam keseharian kita.


Kita perlu setidaknya 15 menit sehari menyempatkan diri melihat pepohonan dan menghirup udara segar.  


Bagi masyarakat di perkotaan, mungkin di sela-sela kesibukan bekerja bisa menyempatkan waktu untuk menikmati hutan kota. Saya perhatikan di banyak kota sudah dibangun atau dikembangkan keberadaan hutan kota. Juga ada beberapa taman kota yang ditanami pohon-pohon besar.

Dokpri
Dokpri

Sebagai contoh adalah kota Surabaya. Ada banyak wisata alam di dalam kota yang ditawarkan. Sepanjang pinggir jalan raya utama di beberapa tempat juga sudah ditanami pohon-pohon. Memang kala pendemi ini sedikit menyusahkan kita untuk bisa mengunjungi tempat umum. Namun dengan tetap mengikuti protokol kesehatan, ada baiknya bisa menyempatkan waktu menikmati pemandangan hijau.


Saat ini lebih aman jika kita bisa menikmati langsung pohon-pohon dari halaman rumah sendiri. Seperti ibu saya yang setiap hari menikmati kesejukan alam di halaman depan rumah. Udara segar yang dihasilkan dan kita hirup secara rutin membuat tubuh terjaga staminanya.


Emosi dalam diri kita bisa lebih tertata dan tidak mudah tersulut tinggi karena adanya perasaan yang lebih santai. Selain itu juga bisa menjaga tekanan darah. Ini hal-hal baik yang dberikan oleh pohon-pohon di sekitar kita tanpa kita sadari. Tentu saja kalau dilakukan secara rutin. Paling tidak 15 menit setiap harinya berada di antara pepohonan ini dan melihat pemandangan hijau nan asri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun