Akhirnya minat baca anak pun bertambah. Mereka mulai ada yang meminjam buku di perpustakaan. Hal menyenangkan lainnya adalah adanya rak buku di dalam ruang kelas kami. Dua tahun kemudian, setelah saya mengajar di sekolah tersebut, kepala sekolah mencanangkan program literasi khusus di kelas. Jadi anak-anak difasilitasi 1 rak buku di dalam kelas.
Buku-buku ini ternyata juga akan dibaca-baca siswa yang terpaksa pulang terlambat karena belum kunjung dijemput. Senang rasanya hati saya melihat mereka mulai mambaca buku di waktu luangnya.
Mereka tetap bermain juga bersama teman-teman seperti biasanya. Namun ada waktu di mana mereka juga hanya ingin membaca buku saja. Tidak ada paksaan dari saya untuk membaca. Saya hanya memberi mereka contoh di depan mata dengan membaca buku.
Senang sekali mengenang kebersamaan anak-anak di kelas. Apalagi seputar dunia literasi. Sedih sekali jika kenyataannya sekarang anak-anak tidak bisa lagi ke sekolah karena pendemi covid 19. Mereka tak lagi bisa pergi ke perpustakaan untuk membaca dan memilih buku kesukaannya.
Saya tidak kehilangan akal. Buku-buku bagus harus tetap dibawa ke mereka bukan? Bukan berarti saya membawa buku-buku dari perpustakaan ke rumah mereka ya. Anak-anak jaman now, setidaknya di sekolah tempat saya mengajar sudah sangat familiar dengan gadget.
Saya menggunakan fasilitas ini untuk tetap berbagi buku bacaan menarik versi e-book. Saya memberikan beberapa rekomendasi buku bacaan anak yang bisa didownload anak untuk bahan bacaan. Setidaknya itu bisa menolong mereka tetap membaca buku meski versi buku elektronik.
Anak-anak masih mau juga membaca buku-buku via gadget mereka. Tentu saja saya pilihkan buku-buku yang sesuai minat mereka seperti di kelas. Saya tahu, mereka tidak bisa bersama saya selamanya. Mereka akan terus bertumbuh dewasa dan akan berpisah juga dengan saya.
Setidaknya saya sudah menolong mereka untuk bisa menumbuhkan minat baca mereka sejak kecil. Peran orang tua, sebagai orang dewasa terdekat dengan anak, jauh lebih besar dari pada saya. Karena keberadaan mereka yang selalu bersama mereka.
Kedua orang tua saya juga pemberi teladan terbaik bagi saya dalam hal minat baca. Setiap Minggu pagi saya selalu melihat Bapak saya membaca surat kabar di masa kecil saya. Demikian juga Ibu saya. Beliau selalu rutin membacakan satu buku tebal berisi kumpulan cerita. Jadi tiap malam, kami, anak-anaknya dibacakan satu cerita.