Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menghias Telur Paskah Juga di Rumah Saja

11 April 2020   12:46 Diperbarui: 11 April 2020   14:49 4024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Telur Paskah yang dihias untuk dilombakan. Dokumen pribadi 7 tahun lalu

Saya sudah mengisahkan perayaan Paskah anak-anak sekolah Minggu yang dilakukan 8 tahun lalu. Kali ini saya ceritakan sedikit kisah 7 tahun lalu. Bagaimana keponakan saya menghias telur Paskah dengan gembira di rumah untuk dibawa dalam ibadah Paskah Sekolah Minggu di gereja. Saya membantu sebisanya. Itu kenangan di bulan Maret 2013.

Waktu berlalu, mereka kini sudah besar dan bisa menghias telur Paskah sendiri. Namun ada yang berbeda dengan perayaan Paskah 2020. Tahun ini tidak pertemuan ibadah di gedung gereja baik untuk orang dewasa maupun anak-anak. Semua harus dilakukan di rumah. 

Bagaimana dengan kemeriahan Paskah yang biasanya ditandai dengan ativitas menghias telur oleh anak-anak? Ternyata dari Sekolah Minggu tempat kedua keponakan saya beribadah tetap diadakan. Bedanya semua kegiatan menghias telur harus dilakukan di rumah saja. Bagaimana ya kalau di rumah, apakah akan mendapat bantuan orang tuanya? 

Tentu saja ada syaratnya. Anak-anak juga harus mengirimkan video kegiatan menghias telur Paskah. Jadi terlihat kalau dikerjakan sendiri oleh anak-anak.

Menghias telur Paskah dari rumah. Dokumen pribadi
Menghias telur Paskah dari rumah. Dokumen pribadi
Bahan yang disediakan oleh keponakan-keponakan saya pasti telur rebus, plastik bekas tempat es krim, mata plastik, kertas gambar bekas dan kertas lipat. Bukankah sangat sederhana. Sementara alat-yang yang digunakan seperti gunting, lem, isolasi, dan spidol. 

Ada beberapa bentuk yang ingin dibuat mereka. Diantaranya adalah bentuk kelinci, katak, kupu-kupu, bebek dan bunga. Mereka melakukannya dengan ceria dan senang. Karena dikerjakan di rumah, bisa sambil mendengarkan musik. Ibu mereka, kakak saya sudah mengajari lebih dahulu cara menghiasnya sebelum kegiatan mereka  direkam. 

Hiasan telur Paskah karya keponakan. Dokumen pribadi
Hiasan telur Paskah karya keponakan. Dokumen pribadi
Langkah pembuatannya untuk menghias telur bentuk hewan diawali dengan memotong kertas gambar bekas menjadi bentuk persegi panjang. Ukurannya dibuat sama. Lalu dibentuk menjadi silinder. Bagian luarnya dilapisi kertas lipat sesuai warnanya, ada merah, kuning, hijau dan biru. Tentu saja dipilih warna-warna cerah.

Langkah berikutnya menggunting kertas lipat untuk bagian tubuh hewan, seperti bagian kaki, telinga, sayap dan mulut. Kemudian tempelkan sesuai bentuk hewannya, jangan lupa menempelkan mata plastik yang sudah disiapkan. Di bawah ini ada bentuk bebek warna kuning dan kelinci warna merah.

Bebek dan kelinci, hiasan telur Paskah. Dokumen pribadi
Bebek dan kelinci, hiasan telur Paskah. Dokumen pribadi
Karena semua bahan dari kertas, maka bahan-bahan bisa ditempelkan dengan lem. Seperti gambar lainnya berikut ini ada hewan katank dan kupu-kupu. 

Sementara bunga dibuat menggunakan mangkuk kecil dari plastik bekas tempa es krim yang disatukan menggunakan isolasi. Lalu bagian tepiannya dihias menggunakan kertas lipat yang dipotong persegi panjang dan  ditempel membentuk mahkota bunga. Lalu telurnya dihias menggunakan kertas lipat dan dilukis dengan spidol. Kira-kira jadinya seperti gambar di bawah ini.

Hiasan telur Paskah bentuk kupu-kupu bunga dan katak. Dokumen pribadi
Hiasan telur Paskah bentuk kupu-kupu bunga dan katak. Dokumen pribadi
Jadi meskipun kami tidak bisa datang ke gedung gereja pada perayaan Paskah 2020, setidaknya anak-anak tetap memeriahkannya dari rumah saja. Karena kami semua harus terus #dirumahsaja. Anda juga kan? 

Lihat betapa bahagianya kedua keponakan saya ketika telur hiasnya sudah jadi.

Radit bersama telur hias buatannya. Paskah 2020. Dokimen pribadi
Radit bersama telur hias buatannya. Paskah 2020. Dokimen pribadi
Setelah telur hias jadi, tinggal dikirimkan foto hasilnya dan video cara pembuatannya.
Moses dengan hasil karyanya. Dokumen pribadi
Moses dengan hasil karyanya. Dokumen pribadi
Kemeriahan Paskah 2020 ini memang tidak bisa dirayakan dalam kebersamaan dengan jemaat lainnya di dalam gedung gereja seperti biasanya. Namun sukacita dan makna Paskah itu sendiri tidak berubah dari hati kami. 

Nanti malam kami masih akan mengadakan satu kali lagi ibadah rumah yaitu ibadah Sabtu Sunyi. Tentu saja kami akan melakukannya di rumah saja bersama anggota keluarga seperti sebelum-sebelumnya. 

Liturgi Ibadah Rumah Sabtu Sunyi. Dokumen pribadi.
Liturgi Ibadah Rumah Sabtu Sunyi. Dokumen pribadi.
Kami akan terus beribadah di rumah saja sesuai anjuran pemerintah. Gedung gereja memang kami rindukan untuk bisa beribadah bersama seperti tahun-tahun sebelumnya dalam perayaan Paskah, namun tidak tahun ini. Semoga wabah korona ini segera berlalu dan setiap kita bisa beribadah di tempat ibadah kota masing-masing seperti sediakala.

Perayaan Paskah 2020 akan berbeda dalam hal tempat pelakasanaannya. Namun bagaimanapun juga makna sejati Paskah itu sendiri tetap sama dari tahun ke tahun. Paskah adalah suatu peringatan akan kebangkitan Yesus Kristus pada hari yang ketiga dari kubur setelah kematian-Nya. 

Sukacita Paskah inilah yang ingin dirayakan juga oleh anak-anak dalam kemeriahan kegiatan menghias telur. Meski itu bukan hal utama yang harus ada dalam peringatan Paskah, namun tetap biasa dilakukan untuk mengingatkan anak-anak dalam sukacitanya menyambut hari Paskah ini, meski hanya  bisa dilakukan di rumah saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun