Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berbagi Kasih Natal di Panti Asuhan

27 Desember 2019   10:00 Diperbarui: 27 Desember 2019   11:55 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunjungan Kasih Natal di Panti Asuhan di Jakarta. Dokumen pribadi

Awal bulan Desember lalu, seorang teman mengajak saya berkunjung ke salah satu panti asuhan di Jakarta. Sebuah kunjungan kasih di bulan Natal. Ini pertama kalinya saya mendapat kesempatan mengunjungi panti asuhan kembali setelah ratusan purnama berselang.

Rencana kunjungan kasih ini memang sudah sejak sekitar bulan November 2019. Kesibukan setiap kami menjelang musim liburan, akhirnya baru bisa diselenggarakan pada bulan Desember tanggal 16, tepatnya hari Senin.

Ide kunjungan kasih ini dari sahabat dekat saya, bu Eliata. Kasihnya pada anak-anak membuatnya tergerak hati untuk mengunjungi panti asuhan tersebut. 

Kami teringat senantiasa, sebuah perintah dari Tuhan yang kami imani, bahwa salah satu ibadah yang sejati adalah saat kita berbagi kebaikan pada mereka yang tidak bisa membalas kebaikan kita.

Salah satunya pada anak-anak di panti asuhan. Anak-anak di sini sungguh secara umum mendapati kehidupan masa lalu yang tidak beruntung. Namun kemudian dalam pemeliharaan kasih Tuhan, mereka dibesarkan dan dirawat di panti asuhan ini. 

Inilah buktinya ada kasih Tuhan atas manusia. Jadi berhentilah mengeluhkan betapa beratnya kehidupan kita karena masih banyak orang yang mempunyai nasib tidak seberuntung kita namun masih menunjukkan kepedulian pada sesama.

Hidup itu tidak melulu selalu harus tentang kita. Hidup adalah tentang berbagi kasih dan kebaikan pada sesama, terlebih mereka yang membutuhkan. 

Bu Eliata dan anak di Panti Asuhan. Dokumen pribadi
Bu Eliata dan anak di Panti Asuhan. Dokumen pribadi
Bu Eliata memulai acara dengan memperkenalkan timnya dan mengenal nama anak-anak. Ada 4 orang yang datang, bu Eliata, Stenly, saya (Ari) dan adik saya, Vitri. Lalu bu Eliata memimpin anak-anak untuk menyanyi bersama. Lagu dengan gerakan yang menarik untuk anak-anak.

Rekan kami Stenly memainkan gitar dengan indahnya untuk mengiringi lagu-lagu yang kami dendangkan bersama. Tentu saja kami pilihkan lagu-lagu anak-anak yang disertai gerakan menarik. 

Anak-anak mendengarkan cerita didampingi rekan Stenly. Dokumen pribadi
Anak-anak mendengarkan cerita didampingi rekan Stenly. Dokumen pribadi
Tibalah kesempatan saya untuk berbagi cerita untuk anak-anak. Saya membawakan cerita tentang kelahiran bayi Yesus di kandang domba. Juga dilanjutkan tentang berita kedatangan malaikat pada para gembala untuk memberitakan kelahiran Tuhan Yesus di kandang domba di kota Betlehem. Saya berusaha membawakan cerita dengan menarik dan mengajak anak-anak berinteraksi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sederhana.

Saya bercerita di panti asuhan. Dokumen pribadi
Saya bercerita di panti asuhan. Dokumen pribadi
Saat saya berbagi kisah Natal, hati saya begitu meluap dengan sukacita. Kesukaan saya dalam mendongeng ternyata dipakai Tuhan untuk bisa membahagiakan anak-anak ini. Mereka begitu antusias mendengarkan cerita. Itu sungguh menghibur hati saya. Bahagianya sungguh tak terlukiskan.

Acara makan bersama anak-anak panti asuhan. Dokumen pribadi
Acara makan bersama anak-anak panti asuhan. Dokumen pribadi
Selesai acara inti, kami memberi kesempatan anak-anak yang ingin maju menyanyi diiringi dentingan gitar rekan kami Stenly. Lalu acara diakhiri dengan makan bersama dan keakraban dengan anak-anak dan tim penjaga dan staf panti asuhan.

Rekan kami Stenly mendapat perhatian paling banyak dari anak-anak panti asuhan. Kebaikan hatinya memberi daya tarik khusus pada anak-anak yang merindukan sosok seorang ayah. 

Stenly bersama anak-anak di panti asuhan. Dokumen pribadi
Stenly bersama anak-anak di panti asuhan. Dokumen pribadi
Adik saya Vitri mengambil peran di bagian dokumentasi. Foto-foto untuk kenang-kenangan kami semua. Sungguh berharap di kesempatan lain, kami bisa mengunjungi kembali panti asuhan ini. Nama panti asuhannya adalah Kasih Bapa. 

Kami juga bersyukur pada Tuhan, bahwa Natal ini bisa kami isi dengan berbagi kasih bagi sesama. Seperti tema besar yang diangkat PGI untuk Natal tahun ini adalah tentang menjadi Sahabat bagi semua orang. Dan kami berusaha menjadi sahabat bagi anak-anak panti asuhan. 

Puisi karya saya terinspirasi kunjungan ke panti asuhan. Dokumen pribadi
Puisi karya saya terinspirasi kunjungan ke panti asuhan. Dokumen pribadi
Bahkan kunjungan ini menginspirasi saya menulis sebuah puisi di Kompasiana berjudul Meniti Kasih Sayang. 

Bagaimana dengan Natal Anda, rekan-rekan yang merayakannya? Semoga Anda melewati masa-masa Natal yang berkesan. Tunggu kisah Natal berikutnya dari saya ya. Selamat menikmati kebersamaan dengan keluarga dan orang-orang yang Anda kasihi. Ini salah satu cara saya mengisi liburan saya. Bagaimana dengan Anda?

Foto tim kunjungan ke panti asuhan. Dokumen pribadi
Foto tim kunjungan ke panti asuhan. Dokumen pribadi
...

Written by Ari Budiyanti

27 Desember 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun