Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kasih Natal yang Terlukiskan Melalui Aneka Kartu Natal, Bingkisan Makanan dan Kado Natal untukku

23 Desember 2019   20:26 Diperbarui: 25 Desember 2019   01:44 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa Christmas gifts yang saya terima. Photo by Ari

Natal adalah hari raya umat Kristiani yang dirayakan setiap bulan Desember di hari ke 25. Tahun 2019 ini saya masih mendapat kesempatan menikmati Natal oleh Tuhan. Seperti yang semua orang ketahui, Natal ini merayakan kelahiran Yesus Kristus yang dipercayai sebagai Tuhan dan Juruselamat bagi umat Kristiani. Demikian halnya saya mengimani hal tersebut. Setiap keyakinan memang hak asasi insan di dunia. Tak pantas dipertentangkan apalagi diperdebatkan. Mari kita saling menghargai keyakinan dan iman masing-masing insan. 

Ini kisah saya dalam awal bulan Desember saat saya memasuki bulan menjelang perayaan Natal. Pekerjaan saya di salah satu kota di area Jawa Barat, membuat saya menikmati suasana Natal perkotaan yang meriah. Nanti akan saya tuliskan kisah saya melihat aneka pohon Natal meriah di berbagai mall di Jakarta. Tapi tidak di artikel ini. 

Khusus artikel ini saya ingin berbagi tentang bagaimana orang lain, para kenalan saya yang mengasihi saya dengan cara memberikan Christmas gift. Bukan berarti mereka yang tidak memberi saya hadiah, lalu tidak mengasihi saya. Bukan itu poin yang ingin saya sampaikan. Namun bagaimana ketika seseorang berusaha menunjukkan kasih pada saya dengan memberi hadiah Natal. 

Saya bukan tipe orang yang suka menghabiskan uang untuk mengkonsumsi makanan enak berharga mahal. Misalnya aneka coklat yang bermerk, enak dan mahal. Namun saya bisa menikmati juga karena orang lain memberikan pada saya. Bahkan apa yang tak pernah saya pikirkan untuk saya minta pada Tuhan. Tuhan berikan pada saya. Itu saya sebut anugerah dan berkat Tuhan. 

Bingkisan Natal berupa paket coklat merry Christmat. Photo by Ari
Bingkisan Natal berupa paket coklat merry Christmat. Photo by Ari
Waktu menerima bingkisan coklat Natal ini, saya aja merasa sayang untuk memakannya. Karena dikemas sangat cantik dan indah. Tentu saja saya tidak menghabiskan semuanya sendiri. Saya menikmatinya berbagi bersama keluarga saya dan beberapa teman saya. Natal adalah tentang bagaimana kita memberi pada orang lain. Bukan menuntut untuk diberi sesuatu. Tapi jika ada orang lain memberi, tentunya kita menerima dengan tulus hati pula. 

Kartu Natal dari seorang teman. Photo by Ari
Kartu Natal dari seorang teman. Photo by Ari
Saya juga mendapat kartu Natal dari seorang teman setelah sebuah kunjungan kasih bersama ke panti asuhan. Salah satu siswa saya di sekolah juga membuatkan saya kartu Natal. Sayang belum sempat saya foto.

Ada juga beberapa orang yang memberikan saya bingkisan kue kering. Tentu saja kue kering ini saya makan bersama keluarga besar saya di kampung. Oleh-oleh untuk Ibu. Saya sudah mendapat bingkisan Natal maka saya pun mau berbagi dengan rela dengan orang-orang yang saya kasihi.

Aneka kue kering yang saya terima. Photo by Ari
Aneka kue kering yang saya terima. Photo by Ari
Beberapa orang yang saya kenal memberikan berbagai bingkisan Natal sebelum waktu Natal tiba, setidaknya menjelang Natal, aneka bingkisan makanan dan juga kado sudah saya terima ini menjadi suatu penegasan buat saya betapa saya dikasihi oleh mereka. 

Saya juga termasuk orang yang jarang dan hampir bisa dihitung berapa kali membelanjakan uang untuk baju. Namun Tuhan memberikan saya saudari-saudari kandung yang suka memberi hadiah Natal berupa dress, baju yang saya sukai. 

Kado Natal dari adik tercinta. Dokumen pribadi
Kado Natal dari adik tercinta. Dokumen pribadi
Tahun ini pun saya mendapat sebuah dress merah cantik dari adik saya. Ada dalam kado pada foto di atas. Sementara dress batik yang saya pakai dalam foto di atas juga diberikan oleh adik saya. Jadi hampir semua dress yang saya punya adalah pemberian Tuhan melalui saudari-saudari saya. Tuhan  itu baik selalu pada saya. Saya menikmati setiap pemberian dari teman-teman maupun keluarga sebagai hadiah Natal. Itu berkat Tuhan. Jangan ditolak. Lalu apakah saya juga memberikan kado pada mereka? Tentu saja. 

Foto mengenakan dress merah kado natal dari adik. Dokumen pribadi
Foto mengenakan dress merah kado natal dari adik. Dokumen pribadi
Sudah menjadi semacam kebiasaan saya untuk berbagi kado Natal dengan teman-teman ataupun keluarga yang saya kasihi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun