ah, ma!
kenapa aku lagi yang di marah
ah, ma!
mengapa aku lagi yang diperintah
aku enggan kau perintah ma
aku sibuk dengan urusanku sendiri
aku tak ada waktu untukmu saat ini
sudahlah, ma!
jangan hiraukan aku
sepertinya aku lebih baik jauh darimu, ma
aku akan bebas bertingkah sesuka aku
aku tak kan lagi mendengar celotehanmu
aku bebas! aku bebas!
aku bebas sekarang di kota orang
hhanya aku sendiri tanpa celotehmu ma
tanpa semua perintah-perintahmu ma
tanpa kau ganggu urusanku
betapa tenang hidupku berhari-hari tanpa suaramu, ma
ah, tanpamu
termenung sejenak aku
seperti ada sesuatu yang hilang
kebebasanku di kota orang rupanya tak bisa membuatku bahagia
bak kapal tanpa tujuan, aku hanya mengikuti hari tanpa arah yang pasti
ya, ada sesuatu yang hilang
aku coba keluar kamar kosku yang berantakan
berharap mendapat pencerahan dari mama
tapi aku baru sadar
ya, aku hanya sendiri disini
tanpa mama
tanpa celotehannya
tanpa perintah-perintahnya
dan tanpa mama yang selalu menggangguku
ternyata, sesuatu yang paling berharga bagiku bukan lah kebebasan
ternyata sesuatu yang paling berharga untukku adalah sesuatu yang paling ku sia-siakan
aku sadar! Aku sadar!
Secepat bayangan aku ingin bicara dengan mama
Meski hanya dengan telepon
Ku bilang “ halo ma, apa kabar?”