Penyebaran fitnah dan informasi hoax terus terjadi di media sosial. Berbagai isu dipelintir untuk memenuhi kepentingan para pembuat dan penyebarnya.
Tak dapat disangkal bahwa penyebaran fitnah dan informasi hoax tersebut lebih banyak karena motif politik. Tujuannya adalah untuk membangun opini negatif di masyarakat terhadap lawan-lawan politiknya.
Misalnya, terkait isu kriminalisasi ulama saat ini. Isu tersebut disebarluaskan oleh kelompok oposisi untuk menyudutkan pemerintahan Jokowi, yang dituduhnya sebagai pihak yang memusuhi umat Islam. Salah seorang yang rajin berkoar-koar demikian adalah Amien Rais.
Baru-baru ini, mantan Ketua MPR itu, membuat pernyataan yang menyamakan pemerintahan Jokowi saat ini seperti rezim Komunis. Hal itu lantaran rezim Jokowi saat ini dikatakannya sangat anti dengan kaum agamis dan hak masyarakat. Selain itu juga dinilai mengekang kebebasan berpendapat masyarakat.
Pernyataan Amien Rais di atas tentu saja merupakan fitnah. Ia melontarkan informasi yang tak benar atas pemerintahan Jokowi. Â
Tuduhannya bahwa pemerintahan Jokowi sama dengan rezim komunis bisa dikatakan sebagai tuduhan yang keji dan menghina pribadi bangsa ini. Karena dalam faktanya jelas sangat beda, baik dari segi orientasi pemerintahan, strategi pembangunan dan industrialisasi, penghargaan atas HAM, dan kebebasan beragama.
Kemudian, tuduhannya bahwa pemerintah melakukan kriminalisasi ulama juga tidak tepat sasaran.
Para ulama itu terjerat kasus hukum lantaran mereka memang melakukan pelanggaran hukum. Hal itu dapat dibuktikan secara obyektif dan ilmiah.
Sebagaimana warga negara lainnya, para ulama itu bila melanggar hukum, maka akan diperlakukan sama. Tak ada alasan untuk kebal hukum meskipun dirinya adalah seorang ulama.
Namun anehnya itu justru dipelintir oleh tokoh satu ini. Tujuannya tak lain untuk menyudutkan pemerintahan yang sah saat ini.
Sebagai mantan akademisi, harusnya kualitas argumen Amien Rais tak seperti itu. Boleh saja melontarkan kritik pada pemerintah, namun bukan dengan fitnah dan tuduhan tanpa dasar seperti itu. Â