Mohon tunggu...
Ariana Maharani
Ariana Maharani Mohon Tunggu... Dokter - MD

Pediatric resident and postgraduate student of clinical medical science at Universitas Gadjah Mada, Instagram: @arianamaharani

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kebijakan Pengurangan Natrium di Indonesia

19 Maret 2023   23:04 Diperbarui: 20 Maret 2023   07:35 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis di mana tekanan darah pada pembuluh darah arteri meningkat dan berada di atas batas normal. Tekanan darah normal pada orang dewasa adalah kurang dari 120/80 mmHg. 

Hipertensi adalah suatu kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke. Tak luput, hipertensi juga dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh lainnya, seperti ginjal dan mata. 

Begitu banyak komplikasi berbahaya yang dapat ditimbulkan oleh hipertensi dan sayangnya beban hipertensi di Indonesia adalah cukup tinggi. 

Mengutip data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2018, sekitar 34,1 persen dari total populasi di Indonesia atau sekitar 83,6 juta orang dewasa menderita hipertensi. 

Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat disebabkan oleh banyak faktor, baik yang dapat dimodifikasi maupun tidak dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan jika dimodifikasi akan dapat membantu mengendalikan hipertensi antara lain berat badan, tingkat aktivitas fisik, konsumsi alkohol, tingkat stres, kebiasaan merokok, dan diet garam. 

Diet tinggi garam atau natrium merupakan faktor risiko hipertensi karena natrium dapat menyebabkan tubuh menahan air dan meningkatkan volume darah, sehingga tekanan darah meningkat. 

Garam biasanya ditemukan dalam makanan olahan, makanan siap saji, camilan, dan makanan kaleng. Garam juga sering kali ditambahkan pada makanan untuk memberikan rasa dan memperpanjang umur simpan. 

Konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah bahkan pada orang yang sehat. Selain itu, konsumsi garam yang berlebihan dapat merusak pembuluh darah dan organ tubuh lainnya, seperti jantung, ginjal, dan otak. 

Menurut WHO Global Report on Sodium Reduction, yang baru saja diterbitkan tanggal 9 Maret 2023 yang lalu, rata-rata terdapat konsumsi sebanyak 4 mg natrium setiap harinya oleh seluruh penduduk di dunia yang mana rata-rata tersebut ialah dua kali lipat dari jumlah yang direkomendasikan oleh WHO. Padahal, pada tahun 2013, 194 Negara Anggota WHO berkomitmen untuk mengurangi asupan natrium penduduk sebesar 30% pada tahun 2025. 

Sayangnya, sejak saat itu, kemajuan dari komitmen tersebut ialah sangat lambat dan hanya beberapa negara yang mampu mengurangi asupan natrium penduduknya dan tidak ada satu negara pun yang telah berhasil mencapai target yang menjadi komitmen bersama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun