Mohon tunggu...
Ariyan Abdillah
Ariyan Abdillah Mohon Tunggu... Penulis - Amor fati

Amor fati

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Buku "Revolusi Iran" (Cetakan Kedua, 2017) Karya Nasir Tamara

7 Desember 2020   16:11 Diperbarui: 9 Desember 2020   22:43 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada 1975 Front Nasional Iran menerbitkan “Kronik Represi” sejak 1963 dengan nama lengkap para korban, setidaknya korban SAVAK dibagi menjadi beberapa golongan: mahasiswa (Cendikiawan), ulama (Ayatullah Thaleqani), kelompok Gerilya (40 orang ditangkap di tahun 1971). Wanita pertama yang pernah di tembak mati langsung adalah Manijeh Asyraf Zadeh Kermani yang merupakan demonstran anti-Shah. Korban lainnya ialah Moshtafa, anak laki-laki Khomeini yang dirumorkan dibunuh SAVAK pada tahun 1977.

JALANNYA REVOLUSI

Khomeini lahir pada tahun 1902, ayahnya dibunuh karena menentang Dinasti Qajar. Ia mengenyam pendidikan di Qom. Dalam wawancara kepada warga Iran yang dijelaskan daam buku ini, Khomeini menjadi pemimpin Revolusi dikaarenakan Khomeini adalah tokoh yang konsisten menentang rezim Shah Iran. 

Ia menulis pendapat dalam buku pertamanya, Kasyfol-Asrar yang berisi kritikan terhadap Reza Shah (Ayah Shah Iran Reza Pahlavi) yang telah memerintah Iran secara sewenang-wenang, menghancurkan kebudayaan Islam, dan menjadi budak barat. Kritiknya pun terus ditujukan kepada Reza Pahlavi. 

Khomeini memiliki pandangan yang negatif tentang pengaruh Barat di Iran. Carter, Presiden Amerika yang mendukung rezim Shah Iran kala itu menjadi musuh bagi Khomeini

Pada 1963 ia dipenjara untuk beberapa bulan dan setelah itu berada dalam tahanan rumah selama 8 bulan dan baru pada tahun 1964 diperbolehlkan kembali ke Qom. Pidatonya pada tahun 1964 kembali menuai perhatian pemerintah Iran dan Barat, karena isinya mengecam kedua-duanya. Setelah itu, ia diasingkan ke Turki dan Iraq. 

Ia juga mendukung perjuangan orang-orang Palestina. Kemudian, di Irak, Khomeini mulai meneruskan perjuangannya dengan tujuan yang sama, yaitu menumbangkan rezim Shah Iran. Di Irak, Khomeini mulai melakukan ceramahnya menggunakan kaset-kaset. Hal ini dilakukan karena pada saat itu ia tidak memiliki akses untuk menghubungi Iran.. 

Setelah dibebaskannya pers dalam meliput Khomeini, ia mulai memberi komentar yang pro rakyat dan mendukung gerakan anti-Shah. Atas tindakannya ini, banyak gerakan yang tercipta untuk menentang pemerintahan Shah Iran. Pada awal Januari 1979 Shah mengalihkan kekuasaan kepada PM Syapur Bakhtiar. 

Bakhtiar membubarkan SAVAK, membebaskan pers dan meyakinkan Shah Iran untuk pergi ke luar negeri. Hal itu dilakukan Bakhtiar demi meredakan kondisi Iran yang pada saat itu sudah sangat kacau. Setelah itu, Khomeini pindah ke Prancis hingga kepulangannya ke Iran pada Januari tahun 1979.

PEMBERONTAKAN DI BERBAGAI KALANGAN

Pemberontakan juga terjadi di berbagai kalangan di Iran. Kalangan Hakim dan wartawan setidaknya melakukan pemogokan atas dasar proses pengadialan yang tidak bebas dan sangat terpengaruh dengan kebijakan hukum Shah. Pemogokan ini terjadi setidaknya mulai tahun 1977 hingga berjalannya Revolusi.

Selain hakim dan wartawan, mahasiswa juga memiliki pengaruh atas terjadinya revolusi. Tokoh yang populer adalah Dr. Ali Syariarti. Di Universitas, pemikiran Dr. Ali Syariarti melahirkan kembali Islam dengan membuatnya menjadi agama pejuang. 

Munculnya gerakan mahasiswa dimulai setidaknya setelah kudeta 1953 persis ketika wakil Presiden Nixon mengunjungi Teheran. Pada hari itu, 3 orang mati. Setiap tahunnya setelah peristiwa tersebut, dijadikan “hari mahasiswa” sebagai simbol pelawanan terhadap rezim Shah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun