Mohon tunggu...
Sandra Arhesa
Sandra Arhesa Mohon Tunggu... Dosen, Penulis, Pelatih

Be supportive in any kind of situation

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Hukum dan Tips Aman Berenang Saat Berpuasa, Harmoni Kebugaran dan Spiritualitas

9 Mei 2025   12:50 Diperbarui: 9 Mei 2025   12:50 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Dilema Antara Renang atau Puasa (sumber: Freepik.com)

Renang, sebagai salah satu olahraga air yang populer, menawarkan segudang manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Di sisi lain, puasa merupakan ibadah yang tidak hanya bernilai pahala tetapi juga membawa dampak positif bagi tubuh dan jiwa.

Lantas, bagaimana hubungan antara aktivitas fisik seperti renang dengan praktik spiritual puasa?

Manfaat Renang untuk Kesehatan Jasmani dan Rohani

Renang dikenal sebagai olahraga komplit yang melibatkan hampir seluruh otot tubuh. Beragam manfaat bisa didapatkan dari aktivitas ini, di antaranya:

  • Menjaga Kesehatan Jantung dan Paru-paru
    Renang adalah latihan kardio yang sangat baik. Aktivitas ini dapat meningkatkan sirkulasi darah, memperkuat jantung, dan meningkatkan kapasitas paru-paru. Rutin berenang dapat membantu menstabilkan tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit jantung serta stroke.

  • Membangun Massa dan Kekuatan Otot
    Tekanan air memberikan resistensi alami yang efektif untuk melatih dan meningkatkan massa otot serta kelenturannya.

  • Membantu Menurunkan Berat Badan
    Renang membakar kalori secara signifikan. Dalam satu jam berenang, tubuh dapat membakar sekitar 400-700 kalori, tergantung intensitasnya, menjadikannya pilihan olahraga yang baik untuk program penurunan berat badan.

  • Mengurangi Stres dan Memperbaiki Mood
    Aktivitas di dalam air memberikan efek relaksasi. Renang dapat membantu melepaskan endorfin, dopamin, dan serotonin yang berperan dalam mengurangi stres, kecemasan, dan meningkatkan suasana hati.

  • Meningkatkan Kualitas Tidur
    Bagi mereka yang mengalami insomnia, berenang secara teratur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur menjadi lebih nyenyak.

  • Baik untuk Sendi dan Tulang
    Sifatnya yang low-impact membuat renang menjadi olahraga yang aman bagi persendian, bahkan dianjurkan bagi penderita radang sendi (arthritis) dan osteoporosis.

  • Manfaat Lainnya
    Renang juga bermanfaat untuk memperbaiki postur tubuh, mengatasi masalah saraf terjepit, melatih pernapasan (baik untuk penderita asma dengan catatan kolam tidak berklorin tinggi), dan mendukung pemulihan pasca aktivitas fisik berat.

Menyelaraskan Renang dengan Puasa

Bagi mereka yang rutin berpuasa dan ingin tetap menjaga kebugaran dengan berenang, hal ini pada dasarnya boleh dilakukan, namun dengan beberapa catatan penting terkait hukum dan pelaksanaannya.

Hukum Berenang Saat Berpuasa

Mayoritas ulama berpendapat bahwa berenang saat berpuasa hukumnya adalah makruh. Makruh berarti sesuatu yang sebaiknya dihindari, meskipun tidak secara otomatis membatalkan puasa. 

Kekhawatiran utama adalah risiko masuknya air ke dalam rongga tubuh (seperti mulut, hidung, atau telinga bagian dalam) secara tidak sengaja, yang dapat membatalkan puasa.

  • Tidak Batal Jika Tidak Ada Air yang Masuk
    Selama tidak ada air yang tertelan atau masuk ke rongga tubuh yang berpotensi membatalkan puasa, maka puasa tetap sah.

    Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh, menegaskan bahwa berenang tidak serta-merta membatalkan puasa. Puasa hanya batal jika ada makanan, minuman, atau air yang masuk ke dalam tubuh melalui jalan yang terbuka.

    Oleh karena itu, seseorang yang berenang harus berhati-hati agar tidak kemasukan air, terutama melalui mulut dan hidung. Jika air masuk ke dalam tubuh secara tidak sengaja, misalnya tertelan saat berenang atau masuk melalui dubur, maka puasanya tetap dapat dilanjutkan.

  • Makruh
    Jika seseorang terbiasa atau hampir pasti air akan masuk ke dalam tubuhnya saat berenang, maka hukumnya bisa menjadi makruh karena mendekati perbuatan yang membatalkan puasa.

    Dalam Islam, segala sesuatu yang berisiko tinggi terhadap keabsahan puasa dianggap sebagai makruh. Makruh adalah perbuatan yang sebaiknya dihindari karena berpotensi mengurangi pahala atau bahkan membatalkan ibadah.

    Dalam hal ini, berenang saat berpuasa bisa menjadi aktivitas yang makruh jika ada risiko besar air masuk ke dalam tubuh. Hal ini sejalan dengan pernyataan dalam kitab Minhajul Qawim karya Syekh Ibnu Hajar al-Haitami:

    "Adapun orang berpuasa, dimakruhkan baginya melebih-lebihkan dalam berkumur dan menghirup air ke dalam hidung karena berpotensi membatalkan puasa."

  • Perbedaan Pendapat Ulama:

    • Mazhab Hanafi dan Hanbali: Berpendapat mubah (boleh) selama tidak ada air yang masuk.

    • Mazhab Syafi'i dan Maliki: Cenderung memakruhkan karena risiko besar air masuk.

Intinya, kehati-hatian adalah kunci utama. Jika ragu atau khawatir akan membatalkan puasa, lebih baik menunda aktivitas berenang hingga setelah berbuka.

Tips Aman Berenang Saat Menjalankan Ibadah Puasa

Jika Anda memutuskan untuk tetap berenang saat berpuasa, berikut beberapa tips yang bisa diikuti:

  1. Pilih Waktu yang Tepat:

    • Setelah Sahur (Pagi Hari): Tubuh masih memiliki energi dari sahur. Lakukan dengan intensitas ringan.

    • Menjelang Berbuka Puasa (Sore Hari): Sekitar 1-2 jam sebelum berbuka adalah waktu yang ideal. Risiko dehidrasi dan kelelahan lebih rendah, dan Anda bisa segera mengganti cairan serta energi saat berbuka.

    • Setelah Berbuka Puasa (Malam Hari): Beri jeda minimal 1 jam setelah makan agar makanan tercerna dengan baik.

  2. Perhatikan Intensitas dan Durasi:

    • Lakukan dengan intensitas ringan hingga sedang. Hindari latihan berat yang dapat menyebabkan kelelahan atau dehidrasi.

    • Batasi durasi berenang, misalnya sekitar 30 menit. Dengarkan tubuh Anda; jika merasa lemas atau pusing, segera hentikan.

  3. Teknik dan Kehati-hatian:

    • Hindari Menelan Air: Ini adalah hal yang paling krusial. Fokus pada teknik pernapasan yang baik dan usahakan agar mulut dan hidung tidak kemasukan air.

    • Gaya Renang Santai: Pilih gaya renang yang lebih santai seperti gaya punggung atau gaya dada. Hindari gaya yang lebih bertenaga seperti gaya kupu-kupu atau gaya bebas yang memerlukan banyak pengambilan napas dan potensi air masuk lebih besar.

    • Hindari Menyelam Terlalu Dalam: Menyelam meningkatkan risiko air masuk ke rongga tubuh.

    • Gunakan Perlengkapan Bantu (Jika Perlu): Kacamata renang, penjepit hidung, dan penutup telinga dapat membantu meminimalkan risiko masuknya air. Pelampung bisa digunakan jika belum mahir berenang untuk mengurangi risiko tenggelam dan tertelannya air.

  4. Jaga Asupan Cairan dan Nutrisi:

    • Minum air putih yang cukup saat sahur dan berbuka puasa untuk memastikan tubuh terhidrasi dengan baik.

    • Konsumsi makanan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka untuk menjaga energi.

  5. Kenali Batas Diri:

    • Kondisi fisik setiap orang berbeda. Jangan memaksakan diri jika merasa tidak sanggup. Prioritaskan kelancaran ibadah puasa Anda.

Renang dan puasa adalah dua aktivitas yang sama-sama memberikan manfaat besar bagi kesehatan fisik dan spiritual. Keduanya dapat dijalankan secara harmonis dengan memperhatikan hukum Islam terkait berenang saat berpuasa dan menerapkan tips-tips aman. 

Kunci utamanya adalah niat yang benar, kehati-hatian agar tidak membatalkan puasa, serta menyesuaikan kondisi fisik agar ibadah puasa tetap berjalan lancar dan tubuh tetap bugar. Jika terdapat keraguan, menunda berenang hingga setelah berbuka puasa adalah pilihan yang lebih bijaksana.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun