Mohon tunggu...
Ade Irmanus
Ade Irmanus Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Yakin Usaha Sampai.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dolanan Anak yang Mulai Ditinggalkan

3 Desember 2019   15:32 Diperbarui: 3 Desember 2019   15:45 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Permainan dam daman bidaknya disusun layaknya bermain catur, sedangkan untuk bidaknya sendiri bisa menggunakan bahan yang mudah didapat disekitar lingkungan, misalkan bisa dengan batu, potongan-potongan kayu kecil maupun kertas yang digulung kecil. Aturan main dari dam daman adalah bidaknya berjumlah delapan, pemain dianggap menang jika telah menghabiskan bidak lawan. Dolanan tradisional anak memang sangat beragam jenisnya dan sangat banyak pula manfaatnya bagi anak-anak.

Dalam perkembangannya, dolanan tradisional kini mulai asing terdengar di telinga  anak-anak yang lahir di tahun 2000an. Pasalnya, anak-anak sekarang dari kecil sudah terbiasa dengan gawai dan gim daring yang memanjakan Mereka. Anak-anak lebih nyaman beraktifitas di dalam rumah daripada beraktifitas di luar rumah. 

Hal ini begitu membekas bagi Kita yang pernah merasakan dan mengalami masa itu, dan ini akan bisa menjadi bahan cerita yang asyik dan menarik di kemudian hari. Bagi sebagian kalangan yang lahir di tahun 80-90an yang pada waktu itu belum mengenal smartphone dan berbagai fasiliitas teknologi, mungkin permainan tradisional bisa menjadi bahan untuk berkumpul dan bergembira bersama sahabat-sahabatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun