Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mengenal Pohon dan Buah Nangka

20 Mei 2025   21:16 Diperbarui: 21 Mei 2025   12:06 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah nangka yang matang di pohon. | Dokumen pribadi

Pada siang hari dua kelopak ini menutup rapat untuk melindungi calon buah dari serangan hama terutama lalat buah.

Sekitar umur 10 hari, calon buah tumbuh semakin besar sehingga kelopak terdesak dan rontok jatuh. Calon buah atau pentil buah nangka namanya: babal. 

Babal ukurannya paling besar seukuran ibu jari kaki orang dewasa. Bagi masyarakat Jawa, babal biasanya dimanfaatkan sebagai salah satu buah untuk rujak manis. Ada pula yang dijadikan lalap dengan sambal.

Babal dan angkup (atas). | Dokumen pribadi
Babal dan angkup (atas). | Dokumen pribadi

Bila pembuahan angkup berhasil dengan baik dan menjadi babal dan tidak terserang lalat buah maka babal semakin  besar seukuran kepalan tangan hingga telapak kaki orang dewasa. Bakal buah ini orang Jawa menyebut: gori.

Gori masih rawan akan serangan hama lalat buah. Untuk itu pemilik pohon biasanya mulai menutup gori dengan karung plastik atau glangsi atau karung goni. Bukan menutup dengan tas plastik sebab gori akan busuk karena tak ada lobang udara untuk bernafas.

Gori. | Dokumen pribadi
Gori. | Dokumen pribadi

Gori akan terus tumbuh semakin besar menjadi buah nangka muda yang disebut: tewel.

Untuk membedakan gori dan tewel dengan melihat kulit durinya. Bila buah nangka muda kulitnya masih halus berarti gori. Bila kulitnya mulai tumbuh duri lembut dengan pangkal berbentuk segi lima atau segi enam tak beraturan itulah tewel.

Tewel. | Dokumen pribadi
Tewel. | Dokumen pribadi

Tewel yang bagus bentuknya lonjong teratur atau agak bulat. Bila bentuknya tidak beraturan berarti isi buahnya hanya sedikit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun