Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Akankah Kompasiana Mengajak Kita Bertemu Anies Baswedan?

22 November 2022   19:45 Diperbarui: 22 November 2022   19:55 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan pada Kompasianival 2018. | Dokumen pribadi

Ketika Jokowi masih menjabat sebagai walikota Solo lalu mencalonkan diri untuk menjadi gubernur DKI, suhu kehidupan politik di negeri ini menjadi gerah. Termasuk di Kompasiana. Tulisan-tulisan bernada minor dan mendukung bersautan.

Suhu semakin panas ketika Jokowi belum lama menjadi gubernur DKI Jakarta dengan berani mencalonkan diri sebagai calon presiden. Perang urat syaraf dengan tulisan pun semakin gencar dilakukan para pendukung dan penolak Jokowi di Kompasiana. Dan, semakin menjadi ketika Jokowi berhasil meraih kursi R1.

Disadari atau tidak para Kompasianer pun terbelah menjadi dua kubu. Pendukung dan penolak Jokowi. Sekali pun ada yang berpendapat 'cinta Jokowi tapi lebih cinta Indonesia'.

Rupanya, Kompasiana menyadari pendukung Jokowi lebih banyak. Maka dirangkullah para Kompasianer pecinta Jokowi untuk berkunjung ke istana. Sebuah kejutan yang membuat penolak Jokowi harus menarik nafas dalam-dalam dan pelan-pelan agar jantung tidak berhenti berdetak mendadak.

Para penolak Jokowi tidak menyerah terus mencari celah untuk menohok dan menggoyang Jokowi. Bagaimana pun caranya. Di antaranya, menggoyang Ahok wakil gubernur DKI yang berupaya maju menggantikan kedudukan Jokowi sebagai gubernur.

Ahok sebagai bayangan Jokowi terus digoyang seperti pohon agar buahnya rontok. Ahok yang meninggalkan Gerindra dan dianggap sebagai pengkhianat Prabowo sampai-sampai kehilangan kesabaran dan mudah marah.

Nasib sial dialami Ahok yang terkena abu panas atas kebijakan Jokowi mendepak Anies Baswedan dari Mendikbud. Anies Baswedan yang merasa dibuang mengambil posisi sebagai oposisi tak langsung dengan mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta.

Ahok yang meledak-ledak dihadapkan dengan Anies Baswedan yang kalem tetapi para pendukungnya lebih meledak-ledak lagi. Ahok pun tersungkur di rumah tahanan Mako Brimob.

Penolak Jokowi sedikit menarik nafas lega tetapi bukan berarti sudah puas. Selama Jokowi masih duduk di kursi R1 mereka akan terus menggoyang.

M. Hanif Dhakiri, Menaker Kabinet Kerja 2014-2019 pada Kompasianival 2018. | Dokumen pribadi
M. Hanif Dhakiri, Menaker Kabinet Kerja 2014-2019 pada Kompasianival 2018. | Dokumen pribadi

Kini, para pendukung Jokowi ganti intens menyerang Anies Baswedan dengan tudingan politik identitas untuk naik kursi pelaminan DKI 1 dan DKI 2 bersama, Sandiaga Uno.

De jure dan de facto bahwa Anies Baswedan adalah gubernur pilihan warga Jakarta. Perseteruan dan perang urat syaraf di antara sebagian para Kompasianer harus diredam.

Pendukung Anies Baswedan di Kompasiana yang notabene kebanyakan penolak Jokowi harus diberi kesempatan yang sama untuk bertemu dengan tokoh dukungannya.

Maka Anies Baswedan pun diundang sebagai salah satu pembicara saat Kompasianival 2018. Hanya saja para penolak Jokowi tak tampak hidungnya. Mungkin mereka hanya melihat dari tempat yang tak terlihat para pendukung Jokowi.

Luar biasanya, Kompasiana tetap menjaga perasaan Kompasianer pendukung Jokowi dengan menghadirkan Muhammad Hanif Dhakiri, Menteri Tenaga Kerja dari Kabinet Kerja 2014-2019.

Anies Baswedan telah habis masa kerjanya sebagai gubernur DKI Jakarta. Kini, Anies Baswedan sering blusukan seperti Jokowi untuk mencari dukungan. Bedanya Jokowi blusukan ke wilayah bawah, sedang Anies Baswedan lebih banyak mengarah pada orang yang dianggap tokoh.

Jika Anies Baswedan bisa maju sebagai kandidat pada pilpres 2024 apakah Kompasiana akan mengajak Kompasianer penolak Jokowi bertemu dengannya? Sehingga para penolak Jokowi merasa lega.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun