Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Patung-Patung yang Memperindah Kota Bantul

23 September 2022   09:52 Diperbarui: 23 September 2022   10:40 2734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Pangeran Diponegoro di pusat kota Bantul. | Dokumen pribadi.

Patung yang ada di pinggir sawah tetapi di tepi jalan sepertinya menggambarkan Gajah Mada sedang memegang keris. Tingginya sekitar 4 m.

Sedang yang berada di tengah sawah sebuah patung naga sepanjang sekitar 5m dengan ketinggian sekitar 3 m. Apakah naga ini menggambarkan Dewa Ruci dalam kisah carangan Mahabarata atau tokoh lain. Sulit mendapat informasi karena saat berkunjung ke sana tidak ada orang.

Demikian juga apakah lahan tempat keberadaan dua patung ini merupakan bakal sebuah taman, komplek perkantoran, atau perumahan. 

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Sekitar enam km ke arah barat, tepatnya di wilayah Tegaldowo ada sebuah patung yang berada di pinggir jalan, sawah, dan depan Taman Puspa Gading. Patung ini menggambarkan seorang bupati Bantul pertama kali, yakni Bapak Samawi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dua kilometer dari Taman Puspa Gading tepatnya di gerbang masuk Goa Selarong ada patung Pangeran Diponegoro yang sedang memberi semangat untuk berjuang melawan Belanda. 

Goa Selarong adalah tempat tersembunyi bagi Pangeran Diponegoro dan pasukannya untuk mempersiapkan dan menyusun strategi melawan Belanda.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Sekitar 4 km arah barat Goa Selarong tetapi masih di wilayah Gowasari, tepatnya di Desa Krebet ada patung Semar. Patung Semar ini berada di depan pendapa sebuah sanggar pembuatan kerajinan batik kayu desa wisata Desa Krebet. Keberadaan patung Semar ini merupakan inisiatif seorang anggota DPRD dari desa tersebut yang tertarik akan filosofi Semar.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun