Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bekunya Hati Sang Putri Begawan

20 Januari 2022   08:13 Diperbarui: 20 Januari 2022   08:22 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Gemercik mata air Watu Gedhe yang jernih di udara yang sejuk tidak serta merta menyegarkan kegundahan hati Ken Dedes. Sebagai seorang putri brahmana yang begitu taat menjalankan agama kini harus hidup berdampingan dengan seorang pengecut. 

Secara resmi Ken Dedes memang telah menjadi istri Tunggul Ametung tetapi hatinya tetaplah seorang yang bebas. Tunggul Ametung hanya memiliki tubuhnya tetapi hatinya tak tersentuh. 

Bagi Ken Dedes, Tunggul Ametung hanyalah pribadi yang hidup dalam kuasa kegelapan yang terbakar nafsu duniawi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

0 0 0

Di sendang Watu Gedhe, Ken Dedes berendam bukanlah untuk mempercantik diri. Tetapi lebih banyak untuk mengungkapkan kekesalan diri. Setelah semuanya keluar barulah ia berendam menenangkan diri.

Tentu saja ini semakin menyakitkan bagi Tunggul Ametung yang merasa hidup bersama patung. Lebih menyakitkan lagi Ken Dedes sering meledek dengan tingkahnya yang hanya memancing birahi namun tanpa kasih. Sekalipun Ken Dedes mandi bersama para danyang. (Bersambung)

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Diolah dari: Pararaton dan Negarakertagama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun