0 0 0
Berdasarkan pengalaman penulis terjun dalam dunia pertanian selama lebih kurang dua puluh terakhir, membagi tiga kelompok tani berdasarkan usia.
Pertama, petani muda yang berusia antara 19-30 tahun, jumlahnya sekitar 20 % dari jumlah petani yang ada. Kedua, petani dewasa berusia antara 31-65 tahun, jumlahnya sekitar 60 % dari jumlah petani yang ada. Ketiga, petani senja atau lansia berusia antara 66-75 tahun jumlahnya sekitar 20 % dari jumlah petani yang ada.
Mengapa jumlah petani muda sangat sedikit?
Seperti yang disebut di atas bahwa kepemilikan lahan yang demikian kecil dan dunia pertanian bukan sebuah usaha padat karya, maka kaum muda perdesaan banyak yang terjun ke sektor lain. Seperti bekerja di bidang konstruksi, karyawan pabrik, bengkel, atau pun karyawan sebuah usaha ritel.
Penghasilan pasti, mendapat tunjungan kesehatan, memakai seragam sehingga penampilan modis, dan tidak kepanasan dan kehujanan menjadi salah satu alasan yang tidak bisa dipungkiri.
Alasan lainnya, tetap memberi pekerjaan bagi orangtua atau anggota keluarga mereka untuk tetap bertani dengan mengelola lahan keluarga serta menjadi petani penggarap karena tidak mempunyai ketrampilan yang memadai untuk bekerja di sektor lain. Inilah yang termasuk dalam petani kelompok kedua.