Wilayah timur dan selatan Malang memang gudangnya penari-penari tradisional yang berbakat.
Prestasi penampilan mereka pun bukan hanya berkutat di daerah saja tetapi juga secara nasional bahkan ke mancanegara.
Salah satu penari tradisional yang berbakat di antaranya seorang gadis belia yang masih duduk di kelas 7 di SMPK Arjowilangun, Kalipare Kabupaten Malang.Â
Keluarga dan teman-temannya memanggil gadis cantik dengan sebutan Meme. Nama aslinya Christine Corina Tamara sebuah nama yang indah.
Pada peringatan Hari Pangan Sedunia yang diadakan Keuskupan Malang, ia tampil menyambut dan menghibur tamu dengan Tari Remo. Sebuah tari yang menggambarkan perjuangan seorang pahlawan dari Jawa Timur.Â
Tari Remo sekali pun menggambarkan seorang pejuang pria, namun sering ditarikan oleh penari perempuan dengan gaya pakaian pria.
Dengan iringan musik karawitan secara langsung, Meme menarikan dengan penuh semangat layak seorang pejuang yang berangkat ke medan lagu.
Gerakan-gerakan dinamis yang rancak dan sering menghentak yang merupakan ciri khas gaya Jawa Timur, Meme menari begitu memukau.Â
Luar biasanya, ia bukan sekedar menari tetapi juga melantunkan tembang campursari Jawa Timuran di tengah penampilan tarinya. Sebuah tembang yang berisi nasehat bagi masyarakat.
Biasanya, hanya pesinden dewasa profesional yang lancar melakukan hal ini. Ternyata, Meme sejak kelas 2 SD telah mendapat bimbingan dan pelatihan dari ibunya yang mantan seorang pesinden.
Ayahanda Meme sendiri seorang panjak penabuh kendang profesional dan sering tampil mengiringi campursari, ludruk, dan wayang kulit. Bahkan juga mengiringi penampilan sebuah komunitas tembang Jawa gerejawi. Di antaranya sering mengiringi paduan suara di Gereja Katolik St. Â Maria Annuncyata, Lodalem Kabupaten Malang.
Meme yang telah menguasai banyak tarian tradisional, tembang campursari Wetanan atau Jawa Timuran dan Banyuwangen juga sudah bisa nyinden atau menjadi pesinden.
Ditemani oleh ibunda dan kepala sekolah SMPK Arjowilangun, Â ketika ditanya Meme mengatakan ingin menjadi seorang penari handal dan profesional.
Usianya yang masih begitu belia tentu masih banyak kesempatan yang bisa diraih. Dan kita wajib memberi kesempatan itu kepada kaum muda untuk mengembangkan seni tradisional.