Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kala Tak Ada Jalan Lain

28 Januari 2021   15:34 Diperbarui: 28 Januari 2021   15:43 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepi ....

Tak terdengar kicauan burung-burung kecil yang kadang menari di ranting-ranting perdu pinggir kali.

Apalagi suara serak gagak di rimbunan pohon petai atau nyanyian kutilang di batang-batang daun kelapa yang membisu tanpa desiran angin...

Mbok Yah dan Yu Ngatina pun duduk sambil memetik kangkung dalam kesunyian. Tanpa bicara tanpa cerita seperti biasanya. 

Mereka larut dalam diam.

Mendung kelabu makin menggumpal di atas kepala mereka seakan menaungi para petani dari sengatan mentari pagi yang sebenarnya tak terlalu menyengat.

Udara terasa dingin kala semilir angin meniup pelan seperti akan mengajak gerimis mengguyur kami yang masih di tengah sawah sekedar memetik kangkung yang terpuruk di pasar.

Aku pun duduk diam di bawah pohon kelapa.

Sepi...

Hanya suara kecipak air sawah yang terinjak langkah kaki lembu menarik bajak menghaluskan tanah demi tumbuhnya bulir-bulir padi kemakmuran.

Sekali waktu terdengar Kang Matrawi sang pemilik lembu, mendesah sah suh dengan sedikit menggelitik sapinya dengan pecut untuk lebih kuat menarik bajak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun