Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hening dan Sakralnya Puja Sesanti Buddha Jawa Sanyata

4 Mei 2019   07:26 Diperbarui: 4 Mei 2019   07:42 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selanjutnya melantunkan tembang macapat dandanggula yang diulang-ulang dengan lembut. Di sinilah sakralitas dan keheningan suasana demikian terasa apalagi mendung menggelayut tebal dan dinginnya cuaca menyelimuti hampir seluruh wilayah ini. Demikian juga saat seluruh umat memberi hormat kepada Ibu Bumi dengan cara menunduk ke arah empat mata angin yang dikuasai Ibu Bumi.

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

Setelah penghormatan ini, dilanjutkan ungkapan ujub khusus dari sebagian umat yang mohon doa bagi kedamaian leluhur atau ucapan syukur. Penyampaian ujub khusus ini ditulis pada selembar  kertas dengan huruf  Jawa dan dibaca oleh seorang petugas. 

Bagi umat yang mohon doa harus berdiri di depan altar menghadap Sang Buddha. Kertas bertulisan ujub khusus ini lalu dibakar di cupu tempat pembakaran dupa.Selesai penyampaian ujub khusus dilanjutkan renungan oleh sesepuh dan ditutup dengan doa oleh tiga orang pemimpin agama yang menghadap ke umat dan sesaji. Sebagai akhir dilantunkan tembang macapat pangkur oleh semua yang hadir.

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

Jam 13.30 puja sesanti selesai. Sesembahan nasi liwet yang dibawa dari rumah diambil untuk  disantap bersama keluarga dan tamu yang diundang. Tak semua sesaji dihabiskan tetapi sebagian dibawa kembali ke rumah untuk dimakan oleh keluarga yang tak bisa hadir.

Beberapa ibu dan wanita membersihkan karpet sedang para pria mengemas pengeras suara. Seorang gadis kecil nan manis mengambil sesembahan dan dibungkusnya lagi untuk disajikan di rumah.

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun