Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ketika Badai Melanda Hidupku

10 Maret 2019   16:11 Diperbarui: 10 Maret 2019   16:24 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon kenari depan SMPN3 atau 75m dri SDK St. Yusup Malang tumbang 10 hari yang lalu. Sumber: KKG

Hujan deras dan genangan air di salah satu unit sekolah Kosayu sebulan lalu. Dokpri
Hujan deras dan genangan air di salah satu unit sekolah Kosayu sebulan lalu. Dokpri
Genangan air karena tersumbatnya saluran air karena daun rontok. Dokpri
Genangan air karena tersumbatnya saluran air karena daun rontok. Dokpri
Sebuah pohon filisium yang tumbang di halaman salah satu unit sekolah kami pada minggu lalu. Dokpri
Sebuah pohon filisium yang tumbang di halaman salah satu unit sekolah kami pada minggu lalu. Dokpri
Perawatan lingkungan dan bangunan memang telah dilakukan secara rutin. Mulai dari pembuatan resapan dan biopori. Membuat saluran air limbah dan air hujan dengan ukuran yang tepat. Memangkas dahan rapuh atau merapikan ranting kering serta membuat pengolahan sampah. Namun kejadian tak terduga bisa saja terjadi.

Dahan patah dan pohon tumbang masih saja terjadi. Daun rontok karena angin mendadak bersama turunnya curah hujan lalu terbawa arus dan menutup saluran air. Maka banjirlah halaman sekolah kami. Banjir memang tidak sampai lebih dari 40cm dan segera surut. Namun bagaimana pun juga meninggal tanah becek yang licin. Ini sungguh mengkawatirkan bagi mereka yang lewat.

Pohon tua dan rapuh di SMA Kosayu terpaksa harus ditebang
Pohon tua dan rapuh di SMA Kosayu terpaksa harus ditebang
Derasnya hujan badai pinus pun patah. Dokpri
Derasnya hujan badai pinus pun patah. Dokpri
Pengalaman lebih dari 20 tahun mengelola lingkungan hidup di sekolah dengan lahan yang cukup luas ada beberapa tips yang cukup berguna untuk mencegah atau setidaknya mengurangi dampak negatif jika terjadi hujan badai.
  • Periksa dan bersihkan secara rutin saluran air limbah dan air hujan yang ada di sekitar bangunan dan halaman serta bangunan.
  • Buat biopori dan saluran resapan yang memadai.
  • Hindari pembetonan dan pengaspalan jalan dan halaman, sebaiknya menggunakan paving blok.
  • Bangun atau ciptakan ruang hijau terbuka dengan menanam rerumputan dan bunga.
  • Tanam pohon-pohon atau tanaman keras yang rimbun dan menghasilkan banyak oksigen. Seperti trembesi, filisium, dan beringin.
  • Periksa dan rawat tumbuh kembang tanaman dan pohon. Segera pangkas dan potong  dahan dan pohon yang tua dan rapuh. Tanam kembali dengan tanaman baru.
  • Sediakan tempat sampah yang memadai. Bila perlu bangun Tempat Penampungan Sementara atau TPS.
  • Bekerjasama dengan warga setempat untuk membuat dan menjaga saluran air.
  • Bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk mengambil sampah dari TPS sekolah serta membantu saat ada masalah lingkungan hidup. Misalnya saluran air limbah mampet atau ada pohon tumbang.
  • Ajak secara disiplin warga sekolah untuk menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan.

Tak terlalu sulit untuk menjalankan langkah di atas. Hanya niat dan tekad yang teguh akan bisa mencegah atau setidaknya mengurangi dampak yang tidak diharapkan jika terjadi hujan badai.

Pohon kenari depan SMPN3 atau 75m dri SDK St. Yusup Malang tumbang 10 hari yang lalu. Sumber: KKG
Pohon kenari depan SMPN3 atau 75m dri SDK St. Yusup Malang tumbang 10 hari yang lalu. Sumber: KKG
Sumber: Kelompok Kerja Guru wilayah Klojen.
Sumber: Kelompok Kerja Guru wilayah Klojen.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun