Mohon tunggu...
Susi Diah Hardaniati
Susi Diah Hardaniati Mohon Tunggu... Lainnya - IBU DARI SEORANG ANAK LELAKI YANG MEMBANGGAKAN

life is nothing but a daring adventure - helen keller

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kontraproduktif!

11 Desember 2013   15:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:03 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Desember identik dengan bulan kejar-kejaran.

Bukan kejar-kejaran dengan buronan KPK, apalagi buronan mertua, tapi kejar-kejaran dengan pekerjaan. Dalam hitungan hari, semua pekerjaan harus sudah rampung. Baik itu terkait dengan anggaran atau tidak.

Karena itu bukan hal yang aneh bila frekuensi rapat dan lembur meningkat hari-hari ini. Surat-surat masuk dan telepon urusan pekerjaan berdering tanpa henti. Siapa yang tidak menjaga kesehatan, sudah pasti bablas. Tapi sesakit apapun, kalau masih bisa bangun, pasti dipaksakan masuk kantor juga.

Jangan coba-coba minta ijin tidak masuk kerja. Walaupun diijinkan, bisa dipastikan kantor akan berkali-kali menelepon, menanyakan ini-itu terkait pekerjaan. Telepon dari kantor baru berhenti berdering bila si karyawan akhirnya menyerah dan berkata, "Iya deh, abis gini aku ke kantor..."

Di saat-saat seperti ini, karyawan yang kontraproduktif sangatlah terasa menyebalkan. Tak peduli teman sekantor, teman seruangan, maupun teman tetangga kantor. Entah apa yang ada dalam pikiran mereka, sehingga pekerjaan mereka jauh dari selesai, bahkan banyak yang bahkan belum mulai bekerja.

Haloooooo... ini sudah akhir tahun, guys!!!

Seperti teman dari kantor tetangga yang baru saja datang menyetorkan pekerjaannya padaku. Akhirnya, setelah tiga bulan (TIGA BULAN, saudara-saudara!) dia muncul juga. Tak terhitung lagi berapa kali aku dan teman-teman berusaha menghubungi dia, baik lewat telepon maupun lewat jaringan pertemanan, tapi tidak ada sambutan.

Hampir saja aku bersorak, "Alhamdulillah" ketika melihat si teman ini muncul di pintu kantor, saking leganya karena aku sudah yakin pekerjaanku akhirnya selesai. Tapi ternyata flashdisk yang diserahkannya kosong-melompong.

Aku melongo. Mana pekerjaannya? "Ya ndak tau, pokoknya aku diberi Pak Agung ini, ya ini yang aku kasih ke sampeyan," jawabnya polos. Pak Agung ini atasan langsung dia.

Lho, bukannya sampeyan yang ditugasi mengerjakan, Pak?

"Saya barusan dikasih tau kok. Masak barusan dikasih tau, kerjaan disuruh langsung selesai," timpalnya cuek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun