Mohon tunggu...
Ardy Pratama
Ardy Pratama Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Hanya seorang pengamat, bukan seorang ahli... Yang menyampaikan opini dalam bentuk tulisan dari sudut pandang diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Lion Air, "We Make People Cry"?

21 Februari 2015   22:15 Diperbarui: 4 April 2017   17:24 2424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari data YLKI, konsumen angkutan udara meragukan kinerja Lion Air terkait ketepatan waktu penerbangan maskapai tersebut. Bahkan, maskapai milik Waketum PKB Rusdi Kirana ini selalu mendapat keluhan konsumen soal keterlambatan penerbangan.

"Dari 100 konsumen yang mengadu ke kita soal maskapai penerbangan, memang paling diragukan itu Lion Air," ujar Ketua Harian YLKI Sudaryatmo kepada merdeka.com di Jakarta, Kamis (19/2).

Namun tidak dipungkiri, Lion Air merupakan maskapai paling banyak dalam mengangkut penumpang setiap harinya.

"Tapi lion juga kan mengangkut penumpang paling banyak setiap harinya. Keluhan yang paling banyak ke Lion Air itu, salah satu delay," kata dia.

4. Bagasi dibobol atau hilang

Merdeka.com - Kasus bagasi hilang di maskapai Lion Air cukup sering terjadi. Bahkan beberapa kasus pun sampai masuk ke ranah hukum, baik perdata maupun pidana. Merdeka.com mencatat beberapa di antaranya.

Agustus 2011 Herlina Sunarti menggunakan Lion Air dari Jakarta menuju Semarang. Sesampainya di Semarang, tas Polo hitamnya yang berisi kosmetik dan pakaian hilang. Dalam mediasi tersebut, Lion Air berjanji akan mengganti Rp 100 ribu/kg sesuai peraturan yang berlaku. Hal ini jelas ditolak oleh Herlina. Alhasil, BPSK Kota Semarang pada 3 Oktober 2011 menghukum Lion Air mengganti rugi sebesar Rp 25 juta.

Kasus bagasi hilang di pesawat Lion Air kali ini menimpa seorang dokter dari desa Silian Barat, Minahasa Tenggara (Mitra) Sulut, Mobilani Sandag. Sejumlah barang berharga dalam tasnya yang bernilai Rp 8 jutaan raib entah ke mana.

Titi Yusnawati, istri Kasat I Direktorat Narkoba Polda Kalbar AKBP Fransetyono, Jumat (3/1), kehilangan sejumlah perhiasan yang disimpan di dalam koper saat penerbangan dengan menggunakan maskapai Lion Air JT 715 dari Pontianak tujuan Jakarta. Perhiasan tersebut hilang saat koper masuk bagasi pesawat.

5. Layanan Lion Air buruk

Merdeka.com - Anggota Komisi V DPR periode 2009-2014 Nusyirwan Soejono, menilai Lion Air bermasalah soal layanan pada konsumen. Menurutnya Lion Air pantas mendapat catatan khusus dari asosiasi penerbangan internasional lantaran pelayanan yang buruk dan tak kunjung membaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun