Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pesan Presiden dan UU ITE

13 Desember 2016   16:30 Diperbarui: 13 Desember 2016   17:44 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jadi problem yang muncul dari media sosial itu bisa juga dikarenakan adanya salah paham di antara pengguna. Oleh sebab itu maka sebaiknya dalam berinteraksi di media sosial kita juga harus memahami lawan bicara. Untuk itu di sini kita harus hati-hati kalau memilih atau menambah teman di media sosial. Entah karena ingin disebut temannya banyak, ribuan, terkadang kita mudah sekali menerima permintaan teman dari pihak lain tanpa diselusuri siapa ia, akun asli atau abal-abal.

Ketiga, mungkin hanya di Indonesia media sosial seperti lapangan massa, orang mudah berkerumun dalam jumlah jutaan dalam satu tempat tanpa takut privasi kita diketahui pihak lain. Saya mempunyai teman di Bremen, Jerman, ia merasa heran ketika facebook saya dan facebook orang lain di Indonesia, jumlah pengikutnya sampai ribuan. Hal demikian menurut teman saya tak akan terjadi di Jerman. Menurutnya, pertemanan facebook di negeri panzer itu tertutup dan hanya diikuti oleh beberapa orang saja, 25 orang itu sudah banyak. Mereka menutup diri dari ruang-ruang publik agar privasinya terlindungi.

Di Indonesia bisa jadi privasi bukan masalah penting sehingga sering, sadar atau tidak, kita mengumbar diri di media sosial. Akibat yang demikian membuat ribuan orang menjadi tahu siapa kita. Privasi yang tidak dijaga ini membuat segala aktivitas yang terekam dalam gambar (foto) semuanya diunggah sehingga ke mana kita pergi dan di mana kita berada akan diketahui. Dari sinilah kejahatan itu bisa muncul.

Keempat, status di media sosial itu juga menggambarkan apa yang sedang terjadi di masyarakat. Bila sebuah masyarakat semua segi kehidupannya baik dan terpenuhi maka status yang ada di media sosial berbanding lurus. Namun bila sebuah masyarakat segi-segi kehidupannya amburadul dan carut marut maka status di media sosial juga berbanding lurus, carut marut juga.

Apa yang dikeluhkan masyarakat dan Presiden itu bisa jadi menunjukkan bahwa di masyarakat banyak problem yang menghinggapi. Problem yang tak teratasi itu dilampiaskan masyarakat lewat media sosial. Ketidakadilan dalam hukum, ekonomi, politik, layanan pemerintah yang buruk, dan kriminal saat ini sering mewarnai media sosial. Seharusnya apa yang terjadi di facebook bisa menjadi masukan bagi pemerintah agar lebih giat bekerja, bekerja, bekerja.

Bila banyak problem di masyarakat yang dilampiaskan dalam media sosial kemudian pemerintah merespon dengan penegakan UUITE maka hal yang demikian tidak akan menyelesaikan masalah. Akan semakin banyak dampak buruk ketika penerapan undang-undang itu di tengah terjadinya ketidakadilan politik, hukum, dan ekonomi. Bila ingin suasana media sosial antengmaka problem-problem seperti di atas harus segera diselesaikan. Semakin pemerintah bisa menjawab dan mengatasi masalah yang ada maka masyarakat semakin nyaman sehingga mereka tidak melampiaskan masalahnya di media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun