PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI PENGEMBANGAN ILMU
Dalam pengembangan ilmu pengetahuan, nilai-nilai Pancasila memegang peran penting. Pancasila, sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu, menggarisbawahi kebutuhan akan konsistensi dalam perluasan aspek pengetahuan. Pancasila membentuk landasan moral, etika, dan keadilan yang harus diikuti dalam proses pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
Pancasila dianggap sebagai sumber nilai, kerangka pikir, dan bahkan satu kesatuan peradaban bangsa dalam perluasan aspek pengetahuan. Berbagai aspek nilai dalam Pancasila, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan, menjadi pijakan dalam pengembangan bidang pengetahuan dan teknologi.
Nilai-nilai Pancasila bukan hanya sebagai panduan normatif, tetapi juga menjadi penghalang terhadap kemungkinan dampak negatif perkembangan ilmu pengetahuan yang tidak sejalan dengan nilai-nilai moral dan etika bangsa. Selain itu, Pancasila dianggap sebagai landasan yang mengingatkan untuk mempertahankan nilai-nilai kultural dan budaya dalam perkembangan ilmu pengetahuan, serta mencegah kesenjangan antara kemajuan ilmu pengetahuan dengan kehilangan nilai-nilai kemanusiaan.
Dalam perspektif sejarah, Pancasila dianggap sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan berdasarkan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang menegaskan pentingnya mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus menjunjung tinggi nilai-nilai moral, keadilan, dan persatuan dalam penyelenggaraan negara.
Keseluruhan pemahaman dan pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia harus berpegang pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila agar tidak melupakan aspek moral, etika, dan keadilan dalam proses perluasan pengetahuan dan teknologi.
DINAMIKA, ESENSI, DAN URGERNSI PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI PENGEMBANGAN ILMU
Pancasila, sebagai dasar Negara dan ideologi, memiliki sejarah yang penting, dan pemerintahan di berbagai era telah menghadapi tantangan terkait implementasi dan pemahaman terhadap nilai-nilai tersebut.
Pancasila, sebagai dasar Negara, telah melewati periode di mana pengajarannya mengalami penurunan bahkan dihapuskan dari kurikulum nasional. Namun, kesadaran akan pentingnya Pendidikan Pancasila sebagai pedoman dalam membentuk karakter dan sikap warga negara akhirnya diakui kembali, terutama di perguruan tinggi.
Perkembangan ilmu pengetahuan, dari masa Orde Lama hingga Reformasi, cenderung tidak mempertimbangkan nilai-nilai Pancasila. Fokus pemerintah lebih pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terkadang mengabaikan nilai-nilai Pancasila. Beberapa tantangan dalam pengembangan ilmu pengetahuan terkait dengan Pancasila antara lain adalah kapitalisme yang membatasi nilai-nilai Pancasila karena penguasaan ekonomi oleh modal besar, serta globalisasi yang membuat Indonesia sebagai konsumen teknologi daripada produsen.
