Mohon tunggu...
Ardi Saputra
Ardi Saputra Mohon Tunggu... mahasiswa

yakin dengan diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hasil dari Wawancara yang mengenai Papua dan Ekonomi Politik yang destruktif

10 Juni 2025   22:57 Diperbarui: 10 Juni 2025   22:54 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: whastapp, ketika video call

1. Ekonomi politik yang destruktif di Papua tercermin dalam beberapa hal:

2. Kebijakan Pemabangunan yang Mengabaikan Aspirasi OAP: Banyak kebijakan yang tidak melibatkan atau mempertimbangkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat Papua sendiri.

3. Dominasi aktor ekonomi dan politik dari luar papua: Pembangunan dan pengelolaan sumber daya banyak dikuasai oleh pihak luar, sehingga OAP kurang mendapat manfaat langsung.

4. Konflik yang berkelanjutan: Konflik yang terus terjadi membuat pembangunan tidak berjalan optimal, memperburuk kondisi sosial-ekonomi masyarakat lokal.

Dampak sosial dan budaya

The indirect impact of a destructive political economy is the occurrence of cultural distortion. Local cultural values of OAP become difficult to understand and assess based on universal standards, thus complicating efforts to resolve conflicts and development on the island of Papua.

Hasil wawancara dengan mahasiswa:

Abidin mahasiswa (UM): Menilai ekonomi Papua belum maju karena banyak masyarakat masih dalam kondisi finansial lemah. Ia menilai pemerintah sudah berupaya menghentikan konflik lewat pengiriman militer, namun menyarankan agar pemerintah juga mendukung penciptaan lapangan kerja dan UMKM serta mencari solusi damai atas konflik.

Liya mahasiswa (UIN) Prodi Pendidikan Agama Islam: Berpendapat bahwa Papua belum maju karena keterbatasan infrastruktur, SDM, ketergantungan pada sektor ekstraktif, dan konflik. Ia menilai peran pemerintah masih perlu ditingkatkan dan menyarankan peningkatan infrastruktur, pendidikan, pengembangan ekonomi lokal, serta dialog dan partisipasi masyarakat.

Kesimpulan dan Solusi

Kesimpulan: Penyelesaian masalah Papua tidak cukup hanya dengan memperbaiki kebijakan pembangunan, tetapi juga harus menata ulang ekonomi politik agar tidak lagi bersifat destruktif. Upaya ini penting untuk mengurangi ketimpangan, meredam konflik, dan memastikan pembangunan yang inklusif bagi OAP.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun