Mohon tunggu...
Ardinar Paramanandana
Ardinar Paramanandana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ardinar Paramanandana 23107030011 Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gen Z: Kenapa Mereka Manja?

16 Maret 2024   10:23 Diperbarui: 23 April 2024   12:22 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masa kecil kurang bahagia atau sering kita mendengar istilah tersebut dengan singkatan ( MKKB ), atau jika dala bahasa kerennya yakni Adverse Chilhood Experiences. Kenapa sih hal seperti itu yang bisa menjadi tolak ukur anak dapa menjadi manja?

Terdapat sebuah penelitian di Amerika Serikat yang mengatakan bahwa terdapat sekitar 60% partisipan yang terlibat dalam sebuah penelitian yang jelas partisipan ini ialah Gen Z juga yang menjadi objek utama dalam penelitian ini, partisipan yang menjadi objek penelitian ini berada di atas umur 18 tahun yang mana mereka semua rata-rata mengalami Masa Kecil Kurang Bahagia ( MKKB ).

Seperti pada contohnya yakni kita sebagagai seorang Gen Z sejak kecil sering dikata-katai atau dicemooh oleh orang yang tingkatan umurnya berada jah di atas kita, entah dari linkup keluarga kita sendiri, teman sebaya, kakak kandung kita, adik kandung kita sendiri tak dapat terhindar dari fenomena tersebut. 

Hal itu termasuk dalam golongan yang mengganggu kestabilan emosional seorang anaka pada saat masa pertumbuhan dan perkembangan diri mereka, tak sampai disitu saja faktor lain yang mendukung seorang anak menjadi manja ialah pertengkaran diantara kedua orang tua mereka.

Perubahan budaya dan teknologi pada zaman sekarang ini juga menjadi faktor mengapa generasi ini menjadi manja dan cenderung pemalas, hampir tiap kehidupan mereka tidak dapat terlepas dari yang namnya gadget yang mereka miliki, dilihat ketika bangun tidur saja mereka terbangunkan oleh alarm di setiap gawai mereka sendiri kemudian dilanjut untuk mengecek pesan atau notifikasi yang masuk di gawai mereka, setelahnya mereka memulai beraktivitas keseharian mereka ntah itu bekerja ataupun bersekolah, yang jelas salah satu atau dua dari mereka pasti dan tidak mungkin jika tidak ada yang menggunakan jasa angkutan online seperti ojek online, bahkan sampai di stasiun kereta dan halte bus kini memakai sistem yang berbasis dengan komputer yang mana memiliki kelebihan dalam efisiensi dalam kinerja yang dihasilkan dan memudahkan tiap pengunjung atau  public dalam mengakses beberapa layanan yang tersedia. Hingga tiba waktunya untuk makan disinilah tak jauh peran gawai yang kita miliki sebagai alat untuk membayar makanan yang telah kita pesan, yaaaa seperti itulah tampak kebiasaan anak muda pada generasi ini yang tidak suka dengan cara yang ribet namun lebih menyukai hal-hal yang inovatif dan praktis dalam keseharian mereka.

Faktor berikutnya ialah peran media sosial, peran ini juga merupakan hal penting oleh Gen Z  dalam mereka bergaul pada masa kini. Seorang anak dapat dikatakan gaul ketika mereka dapat mengikuti trend yang sedang marak dibicarakan atau dibahas dalam media sosial, faktor ini yang mendorong anak-anak generasi ini untuk berlomba mendapatkan sebuah validasi dari setiap orang yang ada atau sering disebut dengan netizen. Bahkan ada sebuah anggapan yang tidak asing lagi di telinga Gen Z yakni, jika kita membuat postingan di media sosial namun postingan tersebut tidak estetik, maka siap-siap saja seseorang tersebut akan mendapatkan sebuah tanggapan seperti ocehan, atau bahkan lebih parahnya seseorang tersebut mendapat labeling  dari para netizen atau juga bisa dari teman-teman yang ada di sekitarnya.

Perlu kita ketahui juga, tidak semua Gen Z memiliki sifat yang manja karena mereka sendiri memiliki tingkatan atau pembagian tahun kelahiran nya yang berbeda-beda. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa memang generasi ini lah yang sedang berproses bahkan Indonesia sendiri telah menetapkan di tahun 2045 nanti Indonesia akan mencapai generasi emas, dimana pada saat itu umur para generasi ini telah mencapai kemtangan yang ideal untuk meneruskan sebuah capaian yang telah dicapai Indonesia hingga masa tersebut. Dari situlah mengapa betapa pentingnya generasi kita ini untuk keberlangsungan negri ini di masa mendatang, tak heran jika generasi ini di gembor-gemborkan untuk dipersiapkan dengan sungguh-sungguh oleh pemerintah dengan segala upaya nya.

Realita memang realita, dimana dengan kenyataannya generasi ini lebih banyak sering menhabiskan waktu mereka berada di zona nyaman mereka, bermalas-malasan di kamar mereka dan juga dengan gawai mereka, tak tertinggal juga dengan game-game pada zaman sekarang yang bisa dimainkan secara daring sehingga memudahkan seseorang untuk bertemu dengan teman  atau orang baru yang mungkin belum mereka kenal sebelumnya. Sisi positif ini yang dapat diambil dari sebuah kasus generasi zaman sekarang yang mana mereka dapat dengan mudah menambah relasi mereka hanya dengan bermain gawai mereka sendiri di dalam kamar atau di rumah mereka sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun