Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Apa yang Membuat Olahraga Futsal di Indonesia Jauh Lebih Maju Ketimbang Sepakbolanya?

25 September 2025   10:32 Diperbarui: 25 September 2025   10:32 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://kalsel.antaranews.com/berita/322161/timnas-futsal-tunjukkan-perjuangan-luar-biasa-di-piala-aff-2022)

Indonesia belum pernah sekalipun lolos ke Piala Dunia Sepakbola, bahkan di level Asia Tenggara pun masih sulit bersaing dengan Thailand atau Vietnam. Sebaliknya, futsal Indonesia mulai unjuk gigi di kancah Asia. Tim futsal putra Indonesia berhasil menembus semifinal Piala Asia Futsal 2022 di Kuwait---sebuah pencapaian historis yang membuat futsal kita sejajar dengan negara-negara kuat Asia.

Selain itu, klub-klub futsal Indonesia juga sering berpartisipasi di turnamen antar-klub Asia. Nama-nama seperti Bintang Timur Surabaya dan Black Steel Manokwari pernah tampil di ajang AFC Futsal Club Championship dan tidak kalah bersaing.

Prestasi ini menciptakan lingkaran positif: semakin berprestasi, semakin besar dukungan sponsor dan publik, yang pada akhirnya semakin memperkuat perkembangan futsal.

4. Pembinaan Usia Dini Lebih Terarah

Banyak sekolah dan kampus di Indonesia yang menjadikan futsal sebagai kegiatan ekstrakurikuler resmi. Hal ini wajar, karena futsal lebih mudah difasilitasi dibandingkan sepakbola. Turnamen antar-pelajar, antar-kampus, hingga antar-komunitas futsal berlangsung hampir setiap bulan di berbagai daerah.

Sementara itu, pembinaan usia dini di sepakbola masih menghadapi banyak hambatan. Meski kini mulai bermunculan akademi sepakbola swasta yang berkualitas, jumlahnya masih kalah jauh dibandingkan kebutuhan. Tidak semua daerah memiliki pelatih lisensi resmi, sementara biaya untuk bergabung ke akademi sepakbola ternama juga cukup mahal.

Futsal menawarkan alternatif: biaya yang lebih terjangkau, fasilitas yang lebih dekat, serta atmosfer kompetisi yang konsisten dari usia remaja hingga dewasa.

5. Dukungan Komunitas dan Budaya Bermain

Futsal bukan sekadar olahraga, tetapi juga gaya hidup. Banyak komunitas pekerja kantoran yang rutin menyewa lapangan futsal setiap akhir pekan. Bahkan, turnamen-turnamen futsal antar-instansi, perusahaan, hingga antar-kelurahan menjadi agenda rutin yang dinantikan.

Hal ini membuat futsal lebih "hidup" di akar rumput. Budaya bermain futsal berkembang pesat karena sifatnya yang inklusif: siapa pun bisa bermain, dengan jumlah pemain yang sedikit, serta waktu pertandingan yang lebih singkat dibanding sepakbola.

Sebaliknya, sepakbola masih terjebak pada stigma: sulit mencari lapangan, pertandingan sering tidak fair play, hingga minimnya wadah kompetisi berjenjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun