Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Alasan Mengapa Pegadaian Jadi Solusi Utama Masyarakat dalam Mengatasi Kesulitan Finansial Jangka Pendek

24 September 2025   14:00 Diperbarui: 24 September 2025   13:18 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi Foto Dokumentasi Pribadi)

Dalam kehidupan sehari-hari, kebutuhan finansial sering kali datang tiba-tiba dan tak terduga. Mulai dari biaya sekolah anak, kebutuhan berobat, renovasi kecil di rumah, hingga kebutuhan modal usaha mendadak. Tidak semua orang memiliki tabungan yang cukup untuk mengatasi situasi ini, sehingga muncul kebutuhan akan akses dana cepat. Di tengah berbagai pilihan, pegadaian tetap menjadi solusi utama masyarakat Indonesia, terutama untuk mengatasi kesulitan finansial jangka pendek.

Lalu, apa sebenarnya yang membuat pegadaian begitu diminati? Mari kita ulas lebih dalam.

1. Proses Cepat dan Mudah

Salah satu alasan utama masyarakat memilih pegadaian adalah prosesnya yang relatif cepat dibandingkan dengan lembaga keuangan lain. Berdasarkan data PT Pegadaian (2024), rata-rata pencairan pinjaman hanya membutuhkan waktu kurang dari 30 menit setelah barang jaminan diterima dan diverifikasi.

Bandingkan dengan bank atau lembaga keuangan lain yang biasanya membutuhkan dokumen panjang, survei lapangan, hingga analisis kredit yang memakan waktu berhari-hari bahkan berminggu-minggu. Di pegadaian, masyarakat cukup membawa barang berharga seperti emas, elektronik, atau kendaraan, kemudian nilai taksirannya langsung ditentukan dan dana cair seketika.

2. Tidak Perlu Riwayat Kredit

Banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan pinjaman dari bank karena tidak memiliki riwayat kredit atau bahkan dianggap berisiko tinggi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pada tahun 2023, hanya sekitar 18% masyarakat Indonesia yang terakses ke layanan perbankan secara formal, sementara sisanya mengandalkan lembaga keuangan non-bank, termasuk pegadaian.

Pegadaian menawarkan solusi berbeda. Mereka tidak memerlukan riwayat kredit atau slip gaji. Selama ada barang jaminan dengan nilai sesuai, masyarakat bisa langsung mendapatkan dana. Inilah yang membuat pegadaian lebih inklusif bagi mereka yang tidak terjangkau layanan perbankan.

3. Pilihan Jaminan yang Fleksibel

Jika dulu pegadaian identik dengan gadai emas, kini pilihan jaminannya semakin beragam. PT Pegadaian dan lembaga gadai swasta menerima barang-barang seperti perhiasan, kendaraan bermotor, barang elektronik, hingga sertifikat tanah atau rumah dalam skema tertentu.

Fleksibilitas ini membuka jalan bagi masyarakat dari berbagai lapisan ekonomi. Pedagang kecil misalnya, bisa menggadaikan motor untuk tambahan modal, sementara ibu rumah tangga bisa menjaminkan perhiasan untuk biaya sekolah anak. Hal ini memperlihatkan pegadaian mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat yang beragam.

4. Bunga dan Tenor yang Kompetitif

Meski sering dipandang sebelah mata, bunga pinjaman di pegadaian relatif transparan dan kompetitif. Berdasarkan data resmi PT Pegadaian, bunga pinjaman berkisar antara 0,75%--1,25% per 15 hari, tergantung besaran pinjaman dan produk yang dipilih. Jika dihitung, suku bunga efektif tahunan memang lebih tinggi dibandingkan kredit bank, namun untuk kebutuhan jangka pendek (misalnya 1--3 bulan), biaya ini masih jauh lebih ringan ketimbang meminjam di rentenir dengan bunga yang bisa mencapai 20% per bulan.

Selain itu, pegadaian juga menawarkan tenor fleksibel. Masyarakat dapat memperpanjang masa gadai dengan membayar bunga saja, tanpa harus melunasi pokok pinjaman sekaligus. Skema ini sangat membantu bagi mereka yang sedang menunggu pemasukan, seperti pedagang yang menunggu panen atau pembayaran dari pembeli.

5. Keamanan Barang Jaminan

Salah satu kekhawatiran terbesar dalam menggadaikan barang adalah keamanan aset. Namun, pegadaian resmi memiliki sistem penyimpanan yang aman, termasuk fasilitas brankas modern dan asuransi. Hal ini memberikan ketenangan bagi nasabah bahwa barang berharga mereka tidak hilang atau rusak.

Bandingkan dengan praktik gadai informal di masyarakat, di mana barang jaminan bisa terancam hilang atau dijual sepihak bila ada keterlambatan pembayaran. Dengan pegadaian resmi, semua proses dilakukan sesuai aturan hukum, sehingga lebih aman dan terpercaya.

6. Solusi Inklusif bagi Berbagai Kalangan

Fenomena menarik adalah bahwa pegadaian tidak hanya digunakan oleh masyarakat menengah ke bawah, tetapi juga kalangan menengah ke atas. Banyak pebisnis atau karyawan kantoran yang menggunakan pegadaian untuk menutup kebutuhan mendesak, karena lebih cepat dan praktis dibandingkan mengurus pinjaman ke bank.

Laporan survei internal Pegadaian tahun 2024 menunjukkan bahwa sekitar 40% nasabahnya berasal dari kelompok masyarakat berpendapatan menengah. Hal ini membuktikan bahwa pegadaian telah menjadi solusi finansial lintas kelas sosial, bukan hanya sebagai "penolong terakhir" masyarakat miskin.

7. Transformasi Digital Pegadaian

Di era digital, pegadaian juga tidak ingin ketinggalan. Kini, masyarakat bisa mengakses layanan gadai secara online melalui aplikasi resmi Pegadaian Digital. Proses pengajuan, simulasi pinjaman, hingga pembayaran cicilan dapat dilakukan dari rumah.

Transformasi ini sangat relevan dengan gaya hidup masyarakat modern yang serba cepat dan praktis. Kehadiran platform digital juga membantu memperluas akses, terutama bagi generasi muda yang akrab dengan teknologi.

8. Alternatif Daripada Terjerat Pinjaman Online Ilegal

Salah satu ancaman besar dalam dunia finansial saat ini adalah maraknya pinjaman online ilegal (pinjol) yang menjerat masyarakat dengan bunga mencekik dan cara penagihan kasar. OJK mencatat, hingga akhir 2023 masih ada lebih dari 1.700 aplikasi pinjol ilegal yang beroperasi di Indonesia.

Dalam konteks ini, pegadaian hadir sebagai solusi legal, aman, dan terjangkau. Dengan sistem yang diawasi negara, pegadaian bisa menjadi benteng agar masyarakat tidak terjebak dalam praktik pinjol ilegal yang merugikan.

Penutup: Pegadaian, Penolong Finansial yang Tetap Relevan

Meski banyak pilihan pinjaman modern bermunculan, mulai dari fintech hingga kredit bank, pegadaian tetap bertahan sebagai solusi utama masyarakat dalam mengatasi kesulitan finansial jangka pendek. Faktor kecepatan, fleksibilitas, keamanan, serta inklusivitas menjadikan pegadaian selalu relevan.

Bagi sebagian orang, pegadaian bukan hanya tempat mendapatkan dana, melainkan juga simbol kearifan lokal yang sudah melekat dalam budaya masyarakat Indonesia. Seperti pepatah, "susah senang tetap bersama," pegadaian seolah selalu hadir di saat masyarakat benar-benar membutuhkan pertolongan finansial yang cepat, aman, dan terjangkau.

#SalamLiterasi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun