Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenali Siswa yang Memiliki Tanda-Tanda Mengalami Kekerasan di Lingkungan Keluarganya, Bagaimana Caranya?

28 Februari 2025   21:00 Diperbarui: 21 Februari 2025   10:36 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekerasan dalam keluarga adalah masalah serius yang seringkali tersembunyi di balik pintu rumah. Sayangnya, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh korban langsung, tetapi juga oleh anak-anak yang menyaksikan atau mengalami kekerasan tersebut. Di lingkungan sekolah, guru dan staf pendidikan memiliki peran penting dalam mengenali tanda-tanda siswa yang mungkin menjadi korban kekerasan di rumah. Namun, bagaimana cara mengenali tanda-tanda tersebut? Artikel ini akan membahas langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengidentifikasi siswa yang mungkin mengalami kekerasan dalam keluarganya, serta data dan fakta yang mendukung pentingnya peran sekolah dalam melindungi anak-anak.

Mengapa Penting untuk Mengenali Tanda-Tanda Kekerasan?

Menurut data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), kasus kekerasan terhadap anak di Indonesia masih cukup tinggi. Pada tahun 2022 saja, tercatat lebih dari 5.000 kasus kekerasan terhadap anak, dengan sebagian besar terjadi di lingkungan keluarga. Kekerasan ini tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga emosional, seksual, dan penelantaran. Dampak dari kekerasan ini sangat luas, mulai dari gangguan psikologis, penurunan prestasi akademik, hingga perilaku agresif atau menarik diri dari lingkungan sosial.

Sekolah sebagai institusi yang dekat dengan anak-anak memiliki tanggung jawab moral untuk mengenali tanda-tanda kekerasan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Guru dan staf sekolah seringkali menjadi orang dewasa pertama di luar keluarga yang dapat melihat perubahan perilaku atau kondisi fisik siswa yang mengindikasikan adanya masalah di rumah.

Tanda-Tanda Siswa yang Mengalami Kekerasan di Keluarga

Mengenali tanda-tanda kekerasan pada siswa tidak selalu mudah, karena setiap anak merespons trauma dengan cara yang berbeda. Namun, ada beberapa indikator umum yang dapat menjadi perhatian:

1) Perubahan Perilaku yang Drastis
Siswa yang biasanya aktif dan ceria tiba-tiba menjadi pendiam, murung, atau mudah marah bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres di rumahnya. Sebaliknya, siswa yang biasanya tenang tiba-tiba menunjukkan perilaku agresif atau sulit dikendalikan juga perlu diwaspadai.

2) Penurunan Prestasi Akademik
Kekerasan dalam keluarga seringkali menyebabkan stres dan kecemasan yang berdampak pada konsentrasi dan motivasi belajar. Jika seorang siswa yang sebelumnya berprestasi tiba-tiba mengalami penurunan nilai atau sering tidak mengerjakan tugas, ini bisa menjadi tanda bahwa ia sedang menghadapi masalah serius di rumah.

3) Tanda-Tanda Fisik yang Tidak Wajar
Memar, luka, atau cedera yang tidak dapat dijelaskan dengan jelas oleh siswa bisa menjadi indikasi kekerasan fisik. Selain itu, siswa yang sering terlihat lelah, kurang tidur, atau menunjukkan tanda-tanda kurang gizi juga perlu diperhatikan.

4) Perilaku Menghindar atau Ketakutan
Siswa yang mengalami kekerasan seringkali menunjukkan ketakutan berlebihan, terutama ketika harus pulang ke rumah. Mereka mungkin sering meminta izin untuk pulang terlambat atau mencari alasan untuk tidak pulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun