Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolah Ramah Anak & Bagaimana Guru Menghadirkan Lingkungan Pembelajaran yang Menyenangkan bagi Peserta Didik

9 Maret 2024   13:00 Diperbarui: 9 Maret 2024   13:01 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.antaranews.com/berita/3487878/sekolah-ramah-anak-di-surabaya-wujudkan-lingkungan-pendidikan-nyaman)

Sekolah ramah anak merupakan konsep pendidikan yang bertujuan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan optimal anak-anak. Konsep ini menekankan pada kesejahteraan fisik dan mental anak, serta menciptakan atmosfer yang positif dan inklusif. Sekolah ramah anak berfokus pada pendekatan holistik terhadap pendidikan, melibatkan tidak hanya aspek akademis tetapi juga aspek emosional, sosial, dan fisik.

Pemerintah memiliki peran penting dalam mendorong implementasi konsep sekolah ramah anak. Beberapa kebijakan telah diterapkan untuk mendukung pendidikan yang ramah anak, termasuk peningkatan kualitas guru, pengembangan kurikulum yang berorientasi pada kebutuhan anak, serta pembangunan infrastruktur sekolah yang aman dan nyaman. Kebijakan tersebut mencakup aspek-aspek seperti peningkatan aksesibilitas sekolah bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus, penerapan pedoman keamanan di lingkungan sekolah, dan peningkatan keterlibatan orang tua dalam proses pendidikan anak.

Pentingnya konsep sekolah ramah anak bukan hanya dalam meningkatkan mutu pendidikan, tetapi juga membentuk generasi yang memiliki kesejahteraan dan potensi optimal. Dengan adanya dukungan pemerintah, diharapkan sekolah-sekolah dapat menjadi tempat yang menyenangkan dan mendukung perkembangan anak-anak, sehingga menciptakan fondasi kuat bagi masa depan mereka.

Hal-Hal yang Perlu Dipersiapkan Pihak Sekolah untuk Mendukung Kebijakan Sekolah Ramah Anak

Untuk mendukung kebijakan sekolah ramah anak, sekolah perlu mempersiapkan sejumlah aspek agar lingkungan belajar menjadi lebih optimal bagi perkembangan fisik, mental, dan sosial anak-anak. Berikut beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh sekolah:


a) Kurikulum yang Inklusif:
Merancang kurikulum yang mencakup beragam gaya belajar dan kebutuhan anak-anak.
Menyediakan materi yang relevan dengan kehidupan sehari-hari anak-anak.

b) Pelatihan Guru:
Melakukan pelatihan untuk guru mengenai pendekatan dan metode pengajaran yang ramah anak.
Mengintegrasikan pengetahuan psikologi perkembangan anak ke dalam pelatihan guru.

c) Infrastruktur yang Aman dan Nyaman:
Memastikan keamanan fisik dan lingkungan sekolah, termasuk fasilitas yang memadai dan bebas dari bahaya.
Menyediakan ruang-ruang yang nyaman dan inspiratif untuk belajar.

d) Partisipasi Orang Tua:
Mendorong keterlibatan aktif orang tua dalam kegiatan sekolah.
Membuka saluran komunikasi yang efektif antara guru dan orang tua.

e) Pendekatan Pengelolaan Disiplin yang Positif:
Mengadopsi pendekatan pengelolaan disiplin yang lebih positif dan mendukung perkembangan anak-anak.
Memberikan sanksi yang bersifat mendidik dan memotivasi.

f) Dukungan untuk Kebutuhan Khusus:
Menyediakan layanan pendukung bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Menerapkan program pendampingan atau tutoring untuk anak-anak yang memerlukan bantuan tambahan.

g) Kegiatan Ekstrakurikuler yang Beragam:
Menyediakan kegiatan ekstrakurikuler yang mengakomodasi minat dan bakat beragam anak-anak.
Memastikan aksesibilitas kegiatan ekstrakurikuler untuk semua siswa.

h) Pencegahan Pelecehan dan Kekerasan:
Mengimplementasikan kebijakan dan program untuk mencegah pelecehan dan kekerasan di lingkungan sekolah.
Memberikan pendidikan kepada siswa dan staf tentang pentingnya kesehatan mental dan perlindungan anak.

i) Ketersediaan Fasilitas Kesehatan dan Kesejahteraan:
Menyediakan sarana kesehatan seperti ruang perawatan medis dan konseling.
Menyediakan aksesibilitas layanan kesehatan mental bagi siswa yang membutuhkan.

j) Monitoring dan Evaluasi:
Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap implementasi kebijakan sekolah ramah anak.
Mengumpulkan umpan balik dari siswa, orang tua, dan staf untuk terus meningkatkan kualitas lingkungan belajar.

Dengan mempersiapkan aspek-aspek tersebut, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak-anak secara holistik dan memastikan keberhasilan implementasi kebijakan sekolah ramah anak.

Sikap Guru dalam Menciptakan Lingkungan Belajar yang Menyenangkan

Guru memainkan peran kunci dalam menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan mendukung perkembangan anak-anak. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dilakukan oleh guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif:

Membangun Hubungan yang Positif:
Membangun hubungan yang akrab dan positif dengan setiap siswa.
Memperhatikan kebutuhan dan minat individu siswa untuk menciptakan ikatan yang kuat.

Kreativitas dalam Pengajaran:
Menggunakan metode pengajaran yang kreatif dan inovatif.
Menerapkan variasi dalam pendekatan pembelajaran untuk menghindari kebosanan.

Inklusivitas:
Memastikan semua siswa merasa diterima dan diakui dalam lingkungan kelas.
Mengakomodasi beragam gaya belajar dan tingkat kemampuan.

Memotivasi Siswa:
Memberikan tantangan yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
Memberikan pujian dan pengakuan atas pencapaian siswa.

Memberikan Pilihan:
Memberikan siswa pilihan dalam aktivitas atau tugas untuk meningkatkan rasa kontrol dan tanggung jawab mereka.

Fleksibilitas:
Bersikap fleksibel terhadap kebutuhan dan perkembangan individu siswa.
Mengadaptasi pengajaran sesuai dengan dinamika kelas.

Penggunaan Teknologi:
Mengintegrasikan teknologi pendidikan untuk membuat pembelajaran lebih menarik.
Memanfaatkan sumber daya digital yang relevan dan mendidik.

Keterlibatan Orang Tua:
Melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran dan perkembangan siswa.
Memberikan umpan balik secara teratur kepada orang tua mengenai kemajuan anak.

Memberikan Ruang Kreativitas:
Menyediakan waktu dan ruang untuk kegiatan kreatif dan proyek-proyek eksploratif.
Mendorong inisiatif dan ide-ide baru dari siswa.

Mendukung Kesehatan Mental:
Memperhatikan kesejahteraan mental siswa.
Menyediakan dukungan emosional dan konseling jika diperlukan.

Menyediakan Umpan Balik Konstruktif:
Memberikan umpan balik yang konstruktif untuk membantu siswa meningkatkan kinerja mereka.
Membangun budaya pembelajaran di mana kesalahan dianggap sebagai peluang untuk tumbuh.

Dengan melakukan langkah-langkah ini, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya efektif secara akademis tetapi juga menyenangkan dan mendukung perkembangan holistik siswa. Hal ini akan menciptakan atmosfer positif yang mendorong keinginan siswa untuk belajar dan berkembang.

#SalamLiterasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun