2) Memorization (Hafalan): Gaya mengajar ini menekankan pada proses menghafal fakta dan informasi tanpa memberikan banyak kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan pemahaman konsep secara mendalam atau keterampilan kritis.
3) Penilaian Tradisional: Guru kolot cenderung mengandalkan penilaian konvensional seperti ujian tertulis, ulangan harian, dan pekerjaan rumah untuk menilai kemampuan siswa. Pendekatan ini mungkin kurang memperhatikan pengembangan keterampilan praktis atau pemecahan masalah.
4) Kurikulum Statis: Gaya mengajar guru kolot dapat tercermin dalam kurikulum yang statis dan kurang responsif terhadap perkembangan terkini. Mereka mungkin enggan mengintegrasikan teknologi atau metode pembelajaran inovatif dalam desain kurikulum mereka.
5) Kontrol Penuh oleh Guru: Guru kolot cenderung mempertahankan kendali penuh terhadap pengelolaan kelas dan pengambilan keputusan. Mereka mungkin enggan memberikan ruang kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran atau berkolaborasi dengan sesama siswa.
Dalam mengatasi kolotisme, penting bagi guru untuk mempertimbangkan pendekatan yang lebih inklusif, berbasis keterlibatan siswa, dan responsif terhadap kebutuhan individual serta perkembangan peserta didik.
Tips Sederhana Mengubah Gaya Mengajar agar Lebih Variatif dan Inovatif untuk Peserta Didik
Mengubah kebiasaan mengajar agar tidak terkesan kolot memerlukan langkah-langkah tertentu dan keterlibatan aktif dari guru. Berikut adalah beberapa saran yang dapat membantu dalam merubah gaya mengajar agar lebih dinamis dan relevan bagi murid:
Adopsi Pendekatan Interaktif: Gantilah metode ceramah dengan pendekatan interaktif. Libatkan siswa dalam diskusi, pertanyaan, dan kegiatan kelompok untuk mendorong partisipasi aktif dan keterlibatan mereka dalam pembelajaran.
Pembelajaran Berbasis Proyek:Â Gunakan pendekatan pembelajaran berbasis proyek yang memungkinkan siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan dalam konteks nyata. Proyek-proyek ini dapat mencakup pemecahan masalah, kreativitas, dan kolaborasi antar siswa.
Pemanfaatan Teknologi: Integrasikan teknologi modern ke dalam proses pengajaran. Gunakan alat-alat digital, platform pembelajaran online, atau sumber daya teknologi lainnya untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan relevan dengan dunia yang terus berkembang.
Varian Metode Evaluasi: Selain ujian tertulis, pertimbangkan penggunaan metode evaluasi yang lebih bervariasi seperti proyek, presentasi, atau penugasan praktis. Ini dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kemampuan siswa.