Mohon tunggu...
Ardiazani RusnaTriama
Ardiazani RusnaTriama Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

✨

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manajemen BK Vs The Man From U.N.C.L.E

4 April 2019   18:51 Diperbarui: 5 April 2019   06:45 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Intelijen. Bukan hal yang asing lagi bagi kita bukan? Intelijen adalah agen rahasia, sebuah lembaga/organisasi yang diciptakan untuk mengintai segala sesuatu, memata-matai, mengumpulkan informasi secara diam-diam, baik itu perihal personal, kelompok, sampai negara sekalipun. Pada mumnya hampir setiap negara memiliki badan/lembaga intelijen masing-masing. 

Badan intelijen ada yang keberadaannya diketahui publik atau bahkan sifatnya rahasia. Berikut beberapa intelijen yang dikenal didunia antara lain: CIA-Amerika Serikat, KGB-Uni Soviet, FSB-Rusia, MI6-Britania Raya, Mossad-Israel, BIN-Indonesia, STASI-Jerman Timur, ASIO-Australia, DIE-Rumania.

            Dari lembaga-lembaga tersebut sering kita lihat pada beberapa film, betapa keren, profesional, tanggap, dan gercepnya agen-agen rahasia tersebut saat memecahkan sebuah kasus/ operasi. Contohnya saja pada film "The Man From U.N.C.L.E" yaitu sebuah film bergenre action-komedi yang rilis pada Agustus 2015 silam, bertemakan agen khusus. Sebuah cerita yang menarik dimana terdapat seorang agen CIA (Napoleon Solo ) dan agen KGB (Illya Kuryakin) yang berasal dari latar belakang yang berbeda yaitu dari negara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Mereka bertemu dengan situasi memberontak satu sama lain, tapi pada akhirnya kedua agen tersebut bekerja sama dalam menyelesaikan sebuah misi melawan sebuah organisasi kriminal yang misterius, organisasi tersebut sedang mengembangkan teknologi senjata nuklir.

            Dalam sebuah lembaga/organisasi yang penting itu dalam melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Intelijen, mengumpulkan informasi yang sulit didapatkan, bahkan informasi yang rahasia yang didapatkannya secara spionase, secara diam-diam tidak peduli dan tidak perlu meminta ijin kepada pemilik informasi tersebut, tentu saja dibalik itu semua terdapat manajemen yang matang di dalamnya.

            Contohnya saja di negara kita sendiri, Indonesia. Kita mengenalnya Badan Intelijen Negara, atau bisa disingkat BIN. Di dalam sebuah organisasi pasti di dalamnya terdapat struktur organisasi yang mempunyai spesialisasi dalam bidangnya masing-masing. Baik seorang kepala yang memimpin, melaksanakan, dan bertanggung jawab kepada berjalannya sebuah lembaga tersebut. Lalu seorang wakil yang mempunyai tugas membantu kepala BIN. 

Sekretariat Utama yang mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan BIN. Dan berbagai deputi seperti deputi bidang luar negeri, deputi bidang dalam negeri, deputi bidang kontra intelijen, deputi bidang ekonomi, deputi bidang teknologi, deputi bidang komunikasi dan informasi, deputi bidang pengolahan dan produksi intelijen, inspektorat utama dan berbagai staf-staf ahli yang mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Kepala BIN mengenai masalah tertentu sesuai bidang keahliannya.

Sebuah manajemen bisa berhasil apabila di dalam pengelolaan fungsi-fungsi tiap bidang dari manajemen dapat di operasionalkan dengan baik dan sistematik. Begitupula dengan manajemen Bimbingan Konseling yang berada pada sekolah. Seluruh pihak yang terlibat pada BK di sekolah harus bekerja sama dalam mewujudkan pelayanan dan program BK, baik itu bagian integral pendidikan, pekerjaan tim, spesialisasi pada bidang/ pembagian tugas pada tiap struktur organisasi sekolah.

             Manajemen dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia diartikan sebagai sebuah proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran". Sasaran yang bagaimana? Sasaran yang merupakan proses menyelesaikan suatu pekerjaan atau sebuah misi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi secara efisien. Menurut Stoner dan Freedman dalam Husaini Usman, fungsi manajemen mencakup: Planning, Organizations, Leading, Controlling. Sedangkan Terry dalam Husaini Usman, membagi fungsi manajemen menjadi

1. Perencanaan Program Bimbingan dan Konseling

Penyusunan/perencanaan program BK dapat dikerjakan oleh tenaga ahli bimbingan atau guru BK/konselor sekolah/koordinator BK dengan melibatkan tenaga bimbingan yang lain. Penyusunan program bimbingan harus merujuk kepada kebutuhan sekolah dan madrasah secara umum yang artinya, program BK di sekolah yang disusun tidak boleh bertentangan dengan program sekolah dan madrasah yang bersangkutan.

2. Pelaksanaan Program Bimbingan Konseling

Pada tahap ini kegiatan layanan dan kegiatan pendukung merupakan ujung tombak kegiatan bimbingan dan konseling secara keseluruhan. Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling juga akan melalui beberapa langkah yaitu: menentukan masalah, pengumpulan data, analisis data, diagnosis, prognosis, terapi dan evaluasi atau follow up.

3.Evaluasi Program Bimbingan Konseling

Untuk mengetahui program Bimbingan dan Konseling dapat tercapai sesuai dengan tujuannya adalah dengan melakukan evaluasi program BK. Evaluasi terhadap layanan bimbingan dan konseling pada era sekarang ini memiliki peran yang sangat penting dan menentukan keberhasilan program Bimbingan dan Konseling. 

Evaluasi program layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah perlu dipersiapkan dengan baik, persiapan penyusunan program bimbingan dan konseling di sekolah adalah seperangkat kegiatan yang dilakukan melalui berbagai bentuk survei, untuk menginventarisasi tujuan, kebutuhan, kemampuan sekolah serta persiapan sekolah untuk melaksanakan program bimbingan dan konseling.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun