Mohon tunggu...
Ardi
Ardi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Swasta Mengabdi 12 Tahun

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Apa Gol yang Harus Dicapai Siswa pada Kegiatan Pesantren Kilat?

26 Maret 2023   00:50 Diperbarui: 27 Maret 2023   14:10 1348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa pesantren kilat sedang dibimbing Ustaz membaca Al Quran. Sumber: Kompas/Riza Fathoni

Pesantren Kilat Ramadan (PKR) kerap diadakan pihak sekolah pada bulan Ramadan. Diharapkan sekolah dapat memberikan kegiatan yang meningkatkan keimanan selama bulan suci ramadan kepada siswa. Lantas, apa saja yang dapat diraih siswa dalam kegiatan ini?

Belajar Membaca Alqur'an

Ramadan menjadi momen yang sangat tepat untuk memperdalam kemahiran membaca Alqur'an. Cukup miris memang jika kita masih menemui siswa tingkat menengah atas yang belum lancar membaca Alqur'an. Ini saya alami sendiri. Bermula dari tawaran mengajar di salah satu sekolah menengah kejuruan di daerah domisili saya berada.

Setelah fix dengan jadwal mengajar, kepala sekolah menambahkan bahwa sekolah punya kegiatan tambahan, dimana kegiatan tersebut harusnya diisi oleh guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Karena sebelum ada gurunya, jadi guru lainnya yang pegang. Singkat cerita, sayapun melanjutkan kegiatan tersebut, masih dengan cara yang lama karena saya masih membaca situasi yang ada.

Merekapun membaca Alqur'an satu persatu. Namun dalam penilaian saya, mereka masih belum layak untuk membacanya. Seorang yang membaca Alqur'an hendaknya ia telah menguasai ilmu membaca Alqur'an. Paling tidak hal-hal yang menjadi dasar dalam membacanya, yaitu hafal huruf hijaiyah, mengerti tanda baca, dan melafalkan hurufnya dengan baik.

Itu hal yang dasar. Kita belum berbicara panjang lebar tentang tajwid. Tentu pembahasannya berbeda lagi. Jika hal yang dasarnya saja belum dikuasai, maka orang tersebut belumlah layak membaca Alqur'an. Itu sebabnya siswa-siswa yang saya bimbing, banyak yang saya turunkan kajinya menjadi Iqro' (buku latihan membaca Alqur'an yang terdiri dari jilid 1 sampai 6).

Masing-masing mereka memiliki tingkatan jilid membaca yang berbeda. Kebanyakan mereka saya minta ulang membaca dari jilid 2. Karena pada jilid tersebut, diajarkan cara membaca panjang dan pendeknya huruf sesuai tanda baca yang melekat pada huruf tersebut. Saya menyimpulkan, siswa dalam kondisi darurat membaca Alqur'an.

Ini penting sekali. Alqur'an merupakan kitab suci seorang muslim, yang ia berpedoman padanya dalam beragama. Bila membacanya saja tidak bisa, bagaimana ia tertarik mengetahui maknanya, apalagi tafsir yang terkandung di dalamnya. Maka, ini harus menjadi salah satu gol-nya sekolah dalam kegiatan PKR.

Panitia hendaknya menyaring peserta, mana yang sudah bisa membaca Alqur'an dengan yang belum. Maka siswa yang belum bisa membaca Alqur'an, agar difokuskan kepada kegiatan belajar membaca Alqur'an saja. Jika kegiatan PKR itu berlangsung selama 3 hari. Saya yakin mereka sudah bisa membaca Alqur'an bila itu saja yang mereka pelajari, tanpa diikutsertakan kegiatan lainnya.

Pexels
Pexels

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun