Mohon tunggu...
Ardi
Ardi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Swasta Mengabdi 12 Tahun

Selanjutnya

Tutup

Financial

Gaya dalam Mengolah Keuangan Rumah Tangga

12 Agustus 2018   09:00 Diperbarui: 12 Agustus 2018   09:25 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap orang memiliki pola yang berbeda dalam mengatur sebuah urusan termasuk mengatur keuangan dalam rumah tangga. Keperluan bisa datang kapan saja tanpa terduga. Ada baiknya memiliki simpanan berupa tabungan yang akan dialokasikan saat terdesak sebuah kebutuhan.

Rumah tangga seperti sebuah perusahaan dimana suami sebagai manajernya dan istri sebagai sekretarisnya. Lantas, siapa yang menjadi bendaharanya? Jangan sampai ada kata "orang ketiga" dalam rumah tangga. Peran ini bisa diambil oleh suami bisa juga sang istri.

Perbedaan ini tersesuaikan sendiri oleh sebuah kondisi. Berikut alasannya;

Pertama, seorang istri merangkap sebagai bendahara rumah tangga karena istri-lah yang lebih banyak waktunya di rumah dan mengetahui kebutuhan apa saja untuk rumah tangganya.

Suami akan mengkomunikasikannya kepada istri tentang apa saja kebutuhan wajib dan pelengkap yang harus dibeli perbulannya. Setelah itu mereka akan menyisihkan sebagian dari penghasilannya untuk menabung. Dana tabungan itu berfungsi jika ada pengeluaran tambahan diluar kebutuhan wajib yang telah disepakati bersama.

Suami yang mempunyai jam kerja padat di luar sebaiknya menerapkan ini. Alasan lain karena pada umumnya seorang wanita lebih pintar dan teliti dalam menjaga keuangan rumah tangga ketimbang suami. Umumnya juga lelaki bersifat foya sehingga perlu campur tangan istri dalam mengolah keuangan agar aman sampai menerima gaji selanjutnya.

Kedua, seorang suami yang berperan ganda sebagai manajer dan bendahara dalam rumah tangganya dikarenakan ia tidak mau menambah beban istri dalam memikirkan pengeluaran dan tambahan kas rumah tangga. Cukuplah istri fokus pada mendidik anak dan menyiapkan kebutuhan harian rumah tangga tanpa memikirkan kas rumah tangga. Juga tidak memikirkan harus mencari tambahan dana lainnya jika pengeluaran bulanan melebihi dugaan sebelumnya.

Seorang suami harus siap sedia kala istri meminta ini dan itu. Tentunya dengan kebijakan yang tepat tanpa harus menyakiti salah satu perasaan dari keduanya. Misalnya istri yang hobi belanja, apalagi belanja online. Perlu adanya penahan agar jauh dari sifat boros. Bisa jadi karena iseng melihat situs belanja online akhirnya memutuskan untuk membeli walau barang yang dibeli bukan kebutuhan.

 Apapun itu, semua kembali pada anda karena andalah yang lebih memahami kondisi pasangan anda, keuangan dan kebutuhan dalam rumah tangga anda. Semoga bermanfaat. Salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun