Kita kini hidup di masa dimana aneka kemudahan ada di depan mata. Dia ada pada banyak hal dan ini karena kemajuan teknologi yang mungkin tidak terbayangkan ketika berlangsung revolusi industri. Kemajuan teknologi yang paling membuat perubahan dunia adalah teknologi komunikasi.
Bisa dikatakan, teknologi komunikasi mampu melipat dunia dari yang jauh menjadi dekat. Jika dulu kita harus brkirim surat melalui pos untuk menghubungi sahabat pena kita di luar kota atau di luar negeri. Biayanya juga tak bisa murah, atau tergantung pada jarak dan berat surat. Ada bermacam macam pos, pos biasa berarti dengan menggunakan sarana dan waktu biasa (regular), pos kilat, kilat dan kilat khusus.
Jika kita mau lebih cepat dalam menyampaikan berita, dapat melalui telegram. Â Tak bisa panjang karena biayanya dihitung perhuruf sehingga biasa digunakan untuk kabar-kabar mendesak dan penting saja, semisal kabar duka (kematian), kabar kelahiran, dan perayaan lain yang dirasa penting.
Kini sebagian besar pelaanan itu tidak ada , atau bertransformasi menjadi bentuk lainnya. Pengiriman barang dan dokumen masih ada, bahkan sedang pada masa puncaknya karena e-commerse sedang dalam masa jaya. Yang paling berubah adalah komunikasi antar manusia yang tidak hanyamelalui tulis tapi juga melalui audio visual. Ini merupakan revolusi yang tidak terbendung dan mengubah banyak hal dalam masyarakat.
Dengan revolusi itu konten dengan cepat terkirim, baik audio maupun visual. Sehingga pertukaran informasi seluruh dunia sangat dimungkinkan. Era ini berkembang sangat cepat dan pesat sekali mulai dari ditemukan computer dan internet sekitar tahun 1980, lalu tahun 90 internet mengalami kemajuan pesat termasuk media sosial sampai dengan saat ini ini. Dengan kata lain, dalam waktu sekitar 20 tahun perubahan dunia di bidang informasi terjadi.
Ini memang satu hal yang menyenangkan sekaligus membawa kekhawatiran karena berdampak besar. Hal menyenangkan adalah, cepatnya informasi menyebar sehingga bisa menghemat energy dan waktu. Sedangkan hal yang mungkin menimbulkan dampak negative adalah cepatnya suatu faham negative yang menyebar.
Inilah yang sering diterima oleh generasi muda yang salah arah dalam mengelola informasi yang mereka terima. Mereka sering menelan mentah-mentah informasi soal faham radikal misalnya. Tak jarang mereka langsung mempraktekkan situs-situs pembuat bom misalnya. Sehingga tak jarang beberapa bom yang meledak di Indonesia adalah berasal dari generasi muda (dibawah 35 tahun) yang mendapat ajaran radikal dan cara membuat bom dari internet.
Tentu saja hal ini menjadi concern kita bersama karena bagaimanapun inia dalah satu faham yang tak sesuai dengan dasar dan tujuan bangsa kita. Generasi muda yang terlibat juga tidak selayaknya terlibat kare na generasi muda adalah harapan bangsa yang diharapkan dapat mewujudkan citacita bangsa.
Karena itu mari kita bersama-sama mewujudkan habitat yang baik untuk generasi muda kita. Meleknya teknologi harus disertai dengan meleknya pengetahuan tentang nasionalisme, berbangsa dan bertanah air. Dengan begitu Indonesia akan berjaya ribuan tahun mendatang.