Mohon tunggu...
ardhani prameswari
ardhani prameswari Mohon Tunggu... Guru - guru

seorang yang sangat menyukai photography

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sambut Idul Fitri Penuh Gembira

30 Mei 2019   18:42 Diperbarui: 30 Mei 2019   18:47 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam hitungan hari kita akan menyambut Idul Fitri yang akan dirayakan oleh hampir 1,5 Milyar umat Islam seluruh dunia. Tentu saja perayaan Idul Fitri akan dimulai dengan shalat Id dan kemudian berajang sana maaf memafkan antar keluarga dan handai taulan.

 Perayaan Idul Fitri bisa diperkirakan adalah hiruk pikuk mempersiapkannya. Gerabah yang setahun tak keluar dari almari atau bagian atas sepen, kini dikeluarkan dan dibersihkan agar dapat dipakai untuk temat lauk pauk para tetamu nanti. Kerepotan tersendiri juga dalam mempersiapkan baju-baju baru untuk keluarga, bagi suami istri dan anak-anak. Mereka akan berdandan secantik dan setampan mungkin untuk salat Id dan bersilaturahmi bersama keluarga dan handai taulan. Beberapa suku bangsa bahkan mengganti sebagaian perabotan rumahnya jika Idul Fitri tiba.

Setiap negara mungkin bentuk berayaannya ada yang sama , ada yang berbeda. Kita dengan Malaysia misalnya. Kebanyakan masyarakatnya berumpun sama yaitu Melayu sehingga budayanya mungkin sama. Yang membedakannya mungkin kuliner yang disajikan. Beberapa masakan Melayu Malaysia mungkin berbeda dengan Melayau Riau atau Jawa.

Ungkapan perayaan Idul Fitri yang berbeda dan ada yang sama adalah pengingat kita bahwa hakekat beragama Islam di manapun sama. Idul Fitri dalam konsep Islam adalah kembalinya diri menjadi suci dan perayaan kemenangan . Kemenangan itu setelah mengekang hawa nafsu sebulan penuh dalam puasa sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.. Dalam mengekang hawa nafsu itu kita berproses, belajar untuk menghargai lapar padahal kita bisa meraih makanan dan memakannya dengan cepat.

Juga belajar untuk mengekang amarah padahal sebagai atasan kita bisa saja melontarkan kata-kata pedas kepada bawahan karena pekerjaannya tidak becus. Kita juga harus menahan diri dari rasa iri terhadap tetangga atau handai taulan karena mereka diberi rezeki melimpah sedangkan kita hanya rezeki pas-pasan.

Secara eksplisit, puasa merupakan sebuah metode yang diberlakukan oleh Allah SWT kepada orang beriman untuk mencapai derajat takwa, seperti firman-Nya dalam Surat Al Baqarah ayat 183. Takwa sendiri memiliki makna kemampuan individu untuk menjalankan segala perintah Tuhan dan menjauhi segala larangan Tuhan. Derajat takwa sendiri merupakan salah satu derajat yang sangat tinggi untuk dicapai. Metode untuk menempa kepribadian manusia untuk menjadi lebih baik dari tahun ketahun dan bisa menjadi teladan bagi sekitarnya.

Karena itu kita memang patut menyambut Idul Fitri dengan kegembiraan, disertai harapan bahwa kepribadian dan keimanan kita kepada Allah SWT membaik dari tahun ke tahun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun