Mohon tunggu...
Ardhani Reswari
Ardhani Reswari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

just smile!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemimpin Sejati

17 Maret 2014   12:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:51 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemimpin berasal dari kata pimpin. Artinya adalah orang yang mempunyai otoritas dan kebijakan. Pemimpin adalah orang yang membawahi anggita timnya menuju pada apa yang menjadi target dan tujuan bersama. Sedangkan anggota tim adalah pengikut. Anggota tim adalah orang yang mengikuti pencapaian target dan tujuan yang ditetapkan bersama-sama dengan pemimpin.

Pemimpin berbeda dengan pemerintah. Pemerintah adalah orang yang memerintah sedangkan ia tidak melakukan apa-apa. Pemerintah tidak mau tahu bagaimana orang lain akan melakukan apa yang ia perintahkan. Ia hanya akan memerintah.

Lain pemimpin lain pemerintah, lain lagi dengan atasan. Atasan adalah orang yang berada di atas. Merujuk pada defenisi itu, maka kecil kemungkinannya ia akan ikut bawahannya untuk berada di bawah. Dari defenisi itu juga akan tercermin apa yang akan dilakukannya dan bagaimana ia bersikap.

Ada kalanya seorang manusia mengaku-aku menjadi seorang pemimpin. Ia menyatakan dirinya sebagai pemimpin, padahal ia adalah seorang atasan. Jika seperti itu, maka ia akan mendapatkan label pemimpinnya saja tanpa mengerti bagaimana seharusnya seorang pemimpin bersikap. Kemudian pada akhirnya pemimpin palsu ini akan ditinggalkan. Karena pada dasarnya manusia tidak mau diperintah.

Topeng tetap saja akan menjadi topeng selama apapun pemimpin palsu itu akan memakainya. Sebaik dan sebanyak apapun janji manis yang ia tawarkan. Selama ia tidak menjadi dirinya sendiri, maka ia akan terus membohongi orang lain dengan topengnya itu. Hanya tinggal menunggu waktu untuk melihatnya jatuh. Pemimpin palsu itu harus membuka topengnya, sekalipun ia harus mendapatkan rasa benci dari anggota timnya. Setidaknya, ia akan tenang karena berusaha untuk jujur.

Untuk pemimpin dalam sebuah organisasi terstruktur, jika pemimpin palsu itu telah belajar menjadi pemimpin yang sesungguhnya, ia tidak perlu mengkhawatirkan anggota timnya bahkan sistem yang berjalan pada bisnisnya.

Anggota tim yang hatinya tenang adalah anggota tim yang produktif. Artinya bisnis dapat berjalan lancar dan menguntungkan. Untuk itu pemimpin haruslah bisa mengerti karakter anggota timnya, bagaimana bersikap dengan A dan bagaimana bersikap dengan B.

Jika pemimpin telah berhasil membuat sistem yang dapat berjalan sendiri dalam bisnisnya. Ia hanya butuh memilih waktu yang tepat kapan ia harus keluar. Dan ia dapat menikmati pendapatan pasif-nyata dari anggota timnya tanpa harus kehilangan kepercayaan dari anggotanya.

Mengapa menjadi seorang pemimpin merupakan sebuah kebanggaan? Sebuah prestasi? Karena pemimpin adalah orang yang mampu me-manage manusia lainnya dengan keberagaman yang sifat yang mereka miliki. Ditambah lagi, pemimpin juga adalah orang yang mampu berpikir dan melangkah lebih maju ketimbang orang lain terutama anggota timnya.

Pemimpin zaman dulu yang namanya tak terhapus oleh waktu adalah pemimpin yang kuat memegang teguh prinsipnya. Mereka memiliki beberapa hal yang membuat orang-orang terus mengenang gaya kepemimpinan mereka. Diantaranya sifat murni dan idelisme yang mereka pegang erat.

Indonesia punya Soekarno dan B.J Habibie. Umat Islam punya Muhammad bin Abdullah, Umar bin Khattab, Abu Bakar Shidiq, Umar bin Abdul Aziz dan sederet nama para sahabat. Umat Buddha punya Dalai Lama. Dan masih banyak lagi pemimpin-pemimpin lain yang dicatat dalam sejarah manusia.

Seiring berjalannya waktu, sifat murni dan idealisme yang dipegang pemimpin zaman sekarang  sudah meluntur. Kalah oleh duniawi yang bersifat semu. Kekayaan, harta, jabatan, kekuasaan dan perhiasan dunia (baca: wanita). Entah apa yang menyebabkannya demikian. Ilmu kah? Kepintaran kah? Atau hati pemimpin itu sendiri?

Manusia memang tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi esok. Apakah seorang pemimpin sejati telah lahir 5 tahun lalu atau 10 dekade yang lalu atau bahkan ia akan dilahirkan besok lusa? Di sini manusia akan berpikir ‘abu-abu’, tidak jelas. Namun pada hakikatnya, hari ini manusia sudah punya bekal untuk sedikit mengerti apa yang akan terjadi jika bekal itu digunakan untuk esok hari.

Perencanaan yang matang, konsep yang jelas juga kerja nyata. Beberapa poin itulah yang akan menentukan bagaimana masa depan itu akan terlihat.

Menurut saya, pemimpin sejati itu akan dielu-elukan manusia. Pemimpin sejati itu akan selalu harum baunya kemana pun ia pergi. Pemimpin sejati itu dicintai anggota timnya, rakyatnya, masyarakatnya, semua orang. Hingga musuh pun akan segan padanya. Pemimpin sejati itu tidak akan rapuh diinjak, dihina, dicerca. Ia akan kuat, sekuat niat dan tujuan yang terpatri dalam hatinya.

Dunia ini diciptakan Tuhan selalu seimbang. Ada baik ada buruk. Ada suka ada duka. Ada tangis ada tawa. Dunia akan sesuai hukum alam. Jika tidak, maka dunia tidak mungkin dapat berjalan sebagaimana mestinya. Siang akan terlambat datang dan bisa jadi dunia ini akan selalu siang terik.

Sebuah hal yang mustahil ketika menginginkan pemimpin sejati itu berjumlah banyak. Bayangkan jika lahir banyak pemimpin sejati di Indonesia. Di Sumatra akan ada 1000 orang pemimpin dengan ciri khasnya masing-masing. Di Kalimantan akan ada 1000 orang pemimpin sejati lainnya. Begitu pula dengan pulau-pulau besar lain di Indonesia seperti Sulawesi, Jawa, juga Papua. Berarti akan ada 5000 pemimpin sejati di Indonesia. Lantas pertanyaannya, untuk apa? Dan siapa yang akan mereka pimpin? Bagaimana kebijakan-kebijakan mereka akan bersinergi dengan kebijakan pemimpin lainnya?

Saya teringat dengan kisah seorang khalifah favorit saya, Umar bin Abdul Aziz. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, ia mampu memimpin negeri dengan makmurnya dan dengan gemilangnya. Meski terseok, meski banyak sekali tantangan yang datang tak ia duga. Pada akhirnya, namanya tetap harum hingga zaman pena telah diganti dengan keyboard seperti sekarang.

Hukum alam akan selalu berlaku. Ada masa keterpurukan, maka akan muncul masa kejayaan. Akhirnya kita pun kita akan tahu jawaban dari semua jenis pertanyaan tentang pemimpin. Pemimpin sejati itu hanya dan akan selalu ada satu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun