Teori stimulis respon atau yang lebih dikenal sebagai teori SOR (Stimulus Organism Respon). Merupakan model klasik komunikasi yang banyak mendapat pengaruh teori psikologi. Dasar dari pada teori ini adalah adanya asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme adalah merupakan prinsip-prinsip komunikasi.
Misalnya ketika dalam sebuah komunikasi massa atau lini publik menangkap pesan mengenai seorang oknum polisi yang sedang melakukan hal yang tidak pantas dilakukan layaknya seorang polisi. Maka respon dari publik dapat menjadi berbagai macam. Ada yang mengecam, kecewa, biasa saja atau bahkan ada yang sangat marah. Respon ini dipengaruhi oleh faktor kejiwaan atau psikologis seseorang. Sebab kepribadian juga akan menentukan bagaimana respon atau sikap akan sesuatu. Reaksi-reaksi inilah yang kemudian akan digologkan kedalam respon positif atau negatif.
Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.
KESIMPULAN
Komunikasi massa akan efektif apabila seseorang merespon pesan yang disampaikan dan dengan demikian menentukan suatu perubahan perilaku dalam masyarakat, namun pada kenyataannya tidak semua rangsangan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat.Â
Respon terhadap stimulus dalam komunikasi massa tergantung pada hubungan antara komunikan dan komunikator, yaitu dalam hal media massa. Hubungan ini kemudian menentukan apakah stimulus tersebut akan diterima atau ditolak. Oleh karena itu, media massa memiliki tugas berat untuk menciptakan hubungan positif dengan komunikan serta psikologi komunikasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI