HASIL PENGAMATAN
Saat ini, Kepolisian Republik Indonesia memiliki krisis kepercayaan dari masyarakat, dan citra polisi dimasyarakat sudah sangat buruk. hal ini dikarenankan kesalahan yang dilakukan oleh polisi itu sendiri. memang, polisi juga manusia, tapi apakah kesalahan-kesalahan itu terus terjadi dan terulang?.
Beberapa pekan lalu, Tagar #PercumaLaporPolisi yang digaungkan oleh masyarakat Indonesia harusnya tidak dipandang oleh sepele oleh Kapolri. Tagar #percumaLaporPolisi, adalah buntut penutupan kasus dugaan perkosaan tiga anak di Luwu Timur yang dengan terduga pelaku ayah kandungnya sendiri.
Tercatat sebanyak 29 polisi dipecat selama Januari hingga September 2016. Pasalnya, mereka melakukan tindak pidana narkoba dan disersi selama tugas.Â
Selain dipecat, ada 31 oknum polisi yang disanksi demosi, baik itu demosi fungsi hingga kewilayahan. Ada pula yang disanksi tidak naik pangkat, penundaan kenaikan gaji berkala, penundaan pendidikan dan sebagainya.Â
1 Hal ini cukup menggambarkan dan menjadikan alasan citra kepolisian di mata masyarakat sangatlah buruk, mereka yang seharusnya menjadi pengayom masyarakat malah menjadi pelaku dari tindakan kriminal yang seharusnya mereka atasi.
Cara berkomunikasi yang ditunjukan oleh beberapa oknum Polisi mempengaruhi penilaian dari masyarakat bahwa institusi ini memiliki orang-orang yang tegas, berwibawa dan sopan dalam bertutur kata.Â
Dan kesan masyarakat terhadap polisi sangatlah buruk, kebanyakan dari tindakan polisi tersebut tidaklah pantas dilakukan oleh seorang polisi yang pada dasarnya memiliki tugas sebagai pelindung dan pengayom masyarakat.Â
Hal ini tergambar dari banyaknya kasus yang tidak seharusnya dilakukan oleh oknum polisi mulai dari penyalahgunaan narkoba, kekerasan hingga pungutan liar.
Polisi dalam penegakan hukum berada pada garda terdepan sebelum jaksa dan hakim. Dalam melakukan tugas dan wewenangnya, pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia senantiasa bertindak berdasarkan norma hukum dan mengindahkan norma agama, kesopanan, kesusilaan, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Komunikasi seseorang atau sebuah organisasi mencerminkan karakter dirinya, sehingga akan membentuk citra pada dirinya. Jika berkomunikasi baik, citranya akan baik dan jika berkomunikasinya kurang baik maka citranya akan jelek pula.