Mohon tunggu...
Ardalena Romantika
Ardalena Romantika Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada

Merupakan pribadi yang amat senang bertukar cerita, pengalaman, dan hal baru dengan semua orang dari berbagai latar belakang. Saya percaya bahwa dengan mengaktualisasikan diri melalui pertukaran dan eksplorasi ide dengan orang lain, akan tercipta ruang kebebasan berekspresi dan kesetaraan bagi setiap manusia. Jadi, mari kita saling berbagi gagasan dan berekspresi bersama!.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Goa Kebon, Pesona Wisata Kulon Progo yang Masih Tersembunyi

5 Januari 2021   11:37 Diperbarui: 12 Maret 2022   04:47 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: instagram @wahyu.th

Akhir-akhir ini nama Kabupaten Kulon Progo sering kita dengar melalui pemberitaan di media massa. Mulai dari pemberitaan mengenai konsep "Bela-Beli Kulon Progo" yang dicetuskan oleh dr. Hasto Wardoyo, SP. OG. 

Kala itu menjabat sebagai bupati, pembangunan bandara Yogyakarta International Airport (YIA) yang sempat mendapat banyak protes dari warga sekitar, hingga perubahan penyebutan "kecamatan" menjadi "kapanewon" dan "desa" menjadi "kalurahan". 

Kulon Progo terus bertumbuh menjadi wilayah perekonomian yang amat penting bagi Daerah Istimewa Yogyakarta. Di balik hiruk pikuk pembangunan Kabupaten Kulon Progo, terdapat pesona destinasi wisata yang luar biasa, namun banyak diantaranya yang belum dikenal oleh masyarakat luas. Salah satunya adalah Goa Kebon.

Goa Kebon berada di Pedukuhan VII (tujuh), Kalurahan Krembangan, Kapanewon Panjatan, Kulon Progo. Meskipun letaknya agak tersembunyi, goa ini dapat diakses dengan mudah menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. 

Menurut sejarahnya, goa ini merupakan tempat Kiai Abdul Soleh mengajar murid-muridnya mengaji. Kiai Abdul Soleh sendiri adalah seorang ulama yang dihormati oleh masyarakat sekitar Kalurahan Krembangan dan hidup pada tahun 1510-an. 

Kiai Abdul Soleh memprakarsai pembukaan lahan di wilayah ini untuk bercocok tanam sehingga dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat kala itu. 

Goa ini berada di dalam air terjun yang digunakan warga sebagai sumber pengairan bagi lahan-lahan mereka. Oleh karena tempatnya yang berada di tengah lahan penduduk, maka goa ini dinamakan "Goa Kebon", yang memiliki arti goa di dalam kebun.

Untuk menjangkaunya tidaklah sulit karena banyak penunjuk jalan yang tersedia, salah satunya adalah penunjuk jalan dari arah Milir. Selain itu, objek wisata ini dapat dengan mudah anda temukan melalui Google Maps. 

Sesampainya di objek wisata ini, anda akan disuguhi dengan pemandangan air terjun setinggi 7 meter dengan aliran yang tidak begitu deras membasahi mulut goa yang dipenuhi endapan batu kapur membentuk stalagtit dan stalagmit yang amat eksotis. 

Selain itu, di kanan dan kiri jalan menuju goa ini dipenuhi pohon kelapa dan berbagai macam tumbuhan yang menyejukan suasana. Oleh karena itu, tempat ini sangatlah cocok untuk anda kunjungi guna melepas penat seusai bekerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun