Kala Qomariyah
menyembulkan setengah wajah
Bisikan lunglai terbetik samar
Menggema dalam syahdu Dzulhijjah
Perihal apa Tuhan sampai menyempatkan singgah
Berseru dalam lelapan tidur Ibrahim?
Pisau belati, simbol mati
Meniup keresahan dalam dada sang Ulul 'Azmi
Harta yang puluhan tahun dinanti
Mesti raib dalam sayatan sendiri
Petangguh kecil
Dengan kesujudan hayat
menantang hukum dunia
Menyepakati perintah Baginda
Tatkala sebuah pengabdian padaNya
Allahuakbar
Takbir lemah berkumandang
Menusuk untaian benang tenggorokan
Hati hilang, melayang
Terangkat bersama puih-puih ketauhidan
Atas qadar yang Agung
Tubuh yang lemah, pasrah
Tersilih dengan sekejap
Bukan sihir, ataupun sulap
Sekedar kasih sayang
Kepada yang Khusnul adab
Kini bapak nestapa itu
Sungguh telah berkorban
Berkorban untuk qurban
Ikhlas, lega
Yang ada dipikirannya
Telah menjadi hamba yang tanduk, tawaduk
 Pada sang Maha Petunjuk
Alkisah oh alkisah
Bukan sekedar cerita tuk para bocah
Panutan bagi umat  beribadah
Mencurahkan rizki yang berlimpah
Berharap tumpahan barokah
Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar
Laailaahaillallahu allahuakbar
Allahuakbar Walillahilhamdu
Malang,8 Dzulhijjah 1441H