Beberapa waktu terakhir BPS melakukan survei evaluasi dan monitoring program Makan Bergizi Gratis (MBG).Â
Saya salah satu petugas yang bertugas sebagai pengawas untuk memastikan kegiatan berjalan sesuai yang ditetapkan. Saya banyak menggali bagaimana peluang dan tantangan yang dihadapi di Sulawesi Barat.Â
Sulawesi Barat sebagai provinsi dengan potensi sumber daya alam melimpah di sektor pertanian, perikanan, dan peternakan seharusnya mampu menjadi pelopor ketahanan pangan regional.Â
Namun dalam implementasi program MBG melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), masih ditemui berbagai tantangan kompleks.Â
Saat ini baru terdapat empat SPPG yang beroperasi melayani Kabupaten Mamuju dan Polewali Mandar, jumlah yang masih sangat terbatas untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat secara merata.
Tantangan
Masalah mendasar yang dihadapi SPPG dalam penyediaan makanan bergizi bersumber dari beberapa faktor krusial.Â
Pertama, ketergantungan tinggi terhadap pasokan bahan pangan dari luar daerah yang mencapai 60-70 persen untuk komoditas utama seperti beras, sayuran, dan protein hewani. Padahal, Sulawesi Barat sebenarnya memiliki potensi produksi yang memadai.Â
Kedua, rantai pasok yang tidak efisien menyebabkan distribusi bahan pangan segar seperti ikan dan sayuran sering terkendala.Â
Ketiga, kapasitas pengolahan di tingkat SPPG yang masih terbatas dalam hal sarana, peralatan, dan sumber daya manusia terlatih.