Mohon tunggu...
Dwi Ardian
Dwi Ardian Mohon Tunggu... Lainnya - Statistisi

Pengumpul data belajar menulis. Email: dwiardian48@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola

Mewaspadai "Fenomena" yang Menyertai Piala Dunia

13 Juni 2018   15:54 Diperbarui: 13 Juni 2018   16:00 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Fenomena yang juga menyertai piala dunia dan olah raga sepak bola pada umumnya ialah menganggap sesuatu hal itu membawa sial atau sebaliknya, padahal tidak ada hubungan sebab akibat yang bisa menjelaskan itu. Hal itu disebut thiyaroh atau Thathoyyur di dalam Islam. Thiyaroh termasuk akidah jahiliyah yaang banyak dibahas di dalam Alquran dan Alhadits. Hukumnya sebagaimmana mendatangi (termasuk membaca dsb.) tukang ramal adalah kesyirikan yang dosanya sangat besar, bahkan bisa mengeluarkan seseorang dari Islam.

Jika Anda pernah memakai nomor punggung 13 agar bisa memberikan kesialan kepada lawan, maka Anda terjatuh kepada thiyaroh. Jika timnas Brasil kalah 7-1 dari Jerman pada piala dunia lalu karena dianggap warna baju Brasil bikin sial, maka itu thiyaroh. Anda menganggap bahwa nomor punggung 8 bisa membawa keberuntungan maka Anda juga termasuk terjatuh ke dalam thiyaroh.

Bagaimana kalau kita pernah melakukannya tetapi belum tahu hukumnya, maka semoga Allah mengampuni kekeliruanmu di masa lalu. Tentunya disertai kesungguhan untuk tidak mengulanginya lagi.

"Beranggapan sial adalah kesyirikan, beranggapan sial adalah kesyirikan". Beliau menyebutnya sampai tiga kali. Kemudian Ibnu Mas'ud berkata, "Tidak ada yang bisa menghilangkan sangkaan jelek dalam hatinya. Namun Allah-lah yang menghilangkan anggapan sial tersebut dengan tawakkal." (HR Abu Daud no. 3910 dan Ibnu Majah no. 3538. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Hadits ini dengan sangat jelas menunjukkan bahwa thiyaroh atau beranggapan sial termasuk bentuk syirik. Kesyirikan dalam masalah thiyaroh ini bisa dirinci menjadi dua:

Jika menganggap bahwa yang mendatangkan manfaat dan mudhorot adalah makhluk, ini syirik akbar.

Jika menganggap bahwa yang memberi manfaat atau mudhorot hanyalah Allah, namun makhluk hanyalah sebagai sebab, ini termasuk syirik ashgor.

Beranggapan baik atau berharap baik terhadap sebuah tim tidak termasuk dalam thiyaroh. Misalnya, saya menjagokan Belgia menjadi juara di piala dunia 2018 dan berharap tim tersebutlah yang akan keluar jadi pemenang. Itu tidak masalah, insyaallah. Asal saya tidak mengatakan bahwa Belgia akan juara karena faktor jersey mereka membawa keberuntungan.

Catatan: Tidak setiap anggapan jelek itu terlarang. Ada anggapan jelek yang masih dibolehkan selama ada sebab yang syar'i atau hissiy (inderawi). Seperti misalnya kita sudah mengetahui gerak-gerik si pencuri, dan kita berprasangka jelek padanya, maka ini ada bukti atau sebab, sehingga prasangka jelek ini tidak bermasalah.

Masih banyak fenomena lain yang sering menyertai gelaran piala dunia, di antaranya judi, hura-hura, lalai dari waktu salat dan berdzikir, dsb.

Semoga Allah menolong kita dari perbuatan demikian. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun